PADANG, RADARSUMBAR.COM – Dinas Perdagangan Kota (Disdag) Kota Padang dilaporkan telah melakukan pemagaran di kompleks pembangunan Pasar Raya Fase 7.
Kepala Disdag Kota Padang, Syahendri Barkah mengatakan, perkembangan pemagaran kompleks Pasar Raya Padang Fase 7 sudah mencapai 70 persen.
“Hitungan 70 persen, hari ini atau besok bisa terpagar atau Rabu (5/7/2023) bisa selesai pemagaran. Kalau sudah terpagar, kami tinggal merapikan pedagang yang ada di luar seng pagar, kami rapikan sehingga tidak mengganggu arus lalu lintas mobil proyek yang akan masuk,” katanya kepada awak media, Senin (3/7/2023) sore.
Setelah proses pemagaran selesai, pria yang akrab disapa Adek itu mengeklaim akan fokus ke jalan Pasar Raya Barat untuk menertibkan Pedagang Kaki Lima (PKL) sesuai Peraturan Wali Kota (Perwako) nomor 438 tahun 2018.
“Yang terbakar kemaren sudah dipindahkan ke kawasan Imam Bonjol, PKL yang berada di sekitar Fase 7 itu mayoritas sudah kami pindahkan ke Imam Bonjol,” katanya.
“Cuma karena daya tampung di Imam Bonjol terbatas, masih ada PKL yang menetap di luar seng pagar dan itu mungkin kami geser secara bertahap,” sambung Adek.
Terpisah, anggota DPR RI, Andre Rosiade menyebut bahwa pembangunan Pasar Raya Fase 7 merupakan bukti kerja nyata kader Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
Hal tersebut disampaikan Andre usai meninjau lokasi pembangunan Pasar Raya Fase 7 bersama sejumlah pihak, seperti Anggota DPRD Kota Padang, Komunitas Pedagang Pasar (KPP) dan pedagang setempat, Sabtu (27/5/2023) lalu.
“Ini bukti nyata kerja kader Gerindra terhadap pembangunan Pasar Raya Fase 7,” kata Ketua DPD Gerindra Sumbar itu.
Andre juga menyebut bahwa pembangunan Pasar Raya Fase VII berawal dari dirinya yang mendapatkan aspirasi dari Komunitas Pedagang Pasar (KPP) untuk memperjuangkan hal tersebut.
“Kami sebagai anggota DPR RI bersama teman anggota DPRD Kota Padang bertemu dengan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri. Setelah itu, kami meyakinkan Mendag waktu itu, Muhammad Lutfi untuk datang melakukan kunjungan kerja ke pasar ini,” katanya.
Muhammad Lutfi yang melihat langsung dan menilai bahwa pasar ini butuh revitalisasi dan pembangunan kembali kemudian mengerahkan tim gabungan antara Kementerian PUPR dan Kemendag.
Sehingga, keluar rekomendasi teknis dari Kemendag, rekomendasi teknis itu oleh Mendag diantar langsung dengan Andre Rosiade bertemu dengan Menteri PUPR.
“Lalu, di dalam pertemuan itu Pak Basuki menyebutkan bahwa anggaran pemerintah terbatas, beliau menyampaikan uang habis, saya meyakinkan beliau, tolong dibantu, pasar kami sejak 2009 sudah hancur berantakan, lalu semrawut, PKL di mana-mana,” katanya.
“Kita kan ingin merapihkan pasar ini supaya kembali indah dan sedap dipandang mata dan juga seluruh pihak berdagang dengan normal dan baik,” sambungnya.
Seiring berjalan waktu, aspirasi yang disampaikan diterima dan Presiden memberikan lampu hijau agar Pasar Raya Padang Fase 7 ini dibangun.
“Itulah sekelumit rangkaian yang kami lakukan, Presiden menyetujui dan perintahkan eksekusi untuk menganggarkan, lalu dimulai proses tender di 2023 ini dan sudah ada pemenang tendernya,” katanya.
Jika tak ada aral melintang, pada bulan Juli 2023 pembangunan Pasar Raya Fase 7 sudah dimulai.
“Dalam 1-2 minggu ke depan, kontrak pembangunan Pasar Raya Fase 7 segera ditandatangani sehingga diharapkan bulan Juli sudah bisa dimulai pekerjaan, lama pengerjaannya adalah 12 bulan dengan menelan anggaran Rp103 miliar,” katanya.
Selain itu, Menteri PUPR dan Andre Rosiade juga berencana membawa Presiden RI, Joko Widodo ke Kota Padang untuk melakukan Ground Breaking pembangunan Pasar Raya Fase 7.
“Sebagai anggota DPR RI, ini perjuangan yang sangat panjang kami lakukan, kita sama-sama tahu pasar ini hancur setelah gempa 2009,” imbuhnya. (rdr)