Mahasiswa Keperawatan Unand Latih Kesiapsiagaan Bencana untuk Anak di Parupuk Tabing Padang

Praktik profesi dilakukan dengan observasi, penyebaran kuesioner, musyawarah masyarakat, dan implementasi kegiatan.

Mahasiswa Fakultas Keperawatan Unand latih kesiapsiagaan anak-anak. (Foto: Dok. Pribadi)

Mahasiswa Fakultas Keperawatan Unand latih kesiapsiagaan anak-anak. (Foto: Dok. Pribadi)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Sejumlah mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Andalas (Unand) melatih kesiapsiagaan bencana gempa bumi dan tsunami terhadap anak-anak.

Pelatihan yang digelar beberapa waktu lalu dilakukan di RW 10 Kelurahan Parupuk Tabing, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).

Dosen Pembimbing Fakultas Keperawatan Unand, Ns Ira Mulya Sari mengatakan, tujuan dari kegiatan tersebut untuk menanggulangi bencana dan memberikan pengetahuan serta membentuk masyarakat tangguh bencana.

“Praktik profesi dilakukan dengan observasi, penyebaran kuesioner, musyawarah masyarakat, dan implementasi kegiatan. Hasil evaluasi kegiatan disampaikan pada musyawarah masyarakat,” kata Ira kepada Radarsumbar.com, Senin (3/7/2023) malam.

Ira mengatakan, kegiatan tersebut dilaksanakan pada 9 Juni 2023 lalu dengan tema Mitigasi Bencana Alam.

“Sekali lagi, tujuannya untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang mitigasi bencana alam terutama bencana gempa bumi dan tsunami pada usia anak sekolah,” katanya.

Dosen Unand itu menjelaskan, metode implementasi yang digunakan dalam kegiatan tersebut adalah ceramah dan tanya jawab dengan menggunakan media powerpoint dan video.

“Media ini dipilih untuk memberikan informasi yang jelas dan menarik perhatian anak-anak. Jumlah peserta dalam implementasi ini sebanyak 10 orang anak dalam rentang usia anak sekolah, yaitu 7 hingga 12 tahun,” katanya.

Hasil dari kegiatan tersebut, katanya, peserta mampu menyebutkan kembali isi materi yang telah disampaikan, seperti pengertian gempa bumi, penyebab gempa bumi, dampak gempa bumi, dan cara menghadapi gempa bumi.

Dalam kegiatan itu, Ira menilai peserta sangat aktif dalam sesi tanya jawab. Baik bertanya atau menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang diberikan.

Hal ini menunjukkan bahwa peserta anak tertarik dan memahami materi yang disampaikan.

“Pemberian edukasi mengenai mitigasi bencana gempa bumi diharapkan bisa menjadi langkah nyata dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terutama anak sebagai salah satu kelompok rentan dalam menghadapi gempa bumi,” katanya.

“Peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan dapat mengurangi risiko dan dampak bencana gempa bumi berupa penyelamatan, evakuasi dan pertolongan pertama pada korban gempa bumi,” pungkas Ira.

Mahasiswa yang terlibat dalam penyuluhan ini adalah Fatria Surisna, Anggi Putri Nurpha, Andini Delly Putri, Mutiara Hariyanto, Ramadhinda Putri E, Rany Harti, Rhiana Eviranita S, Aisyah Rahma Dini, Suci Dewi D, Nelfiza Salsabila, Hacidira Vichalova, dan Monica Imanda (rdr)

Exit mobile version