PADANG, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat terus mengajak masyarakat meningkatkan literasi digital sehingga informasi yang mereka dapatkan secara utuh.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang Feri Mulyani Hamid di Padang, Senin, mengatakan agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam informasi pihaknya mengimbau untuk membaca informasi secara utuh, tidak sepotong-sepotong.
Ia mengatakan, beberapa waktu belakangan ini, daya baca masyarakat semakin menurun sehingga informasi yang disajikan tidak dibaca secara keseluruhan sehingga kerap terjadi disinformasi.
Menurut dia, saat ini cukup banyak informasi yang beredar di masyarakat, tidak saja melalui media konvensional, akan tetapi juga melalui media sosial. Informasi itu dibaca tidak secara utuh dan hanya dilihat dari judulnya saja.
“Kebiasaan kita seperti itu, membaca pada judulnya saja. Jika pun membaca keseluruhan, tidak pula utuh, hanya beberapa paragraf saja,” kata dia.
Hal ini tidak saja dalam hal bacaan namun juga video melalui platform di media sosial sehingga menonton sepotong-potong saja. Masyarakat hanya mencari bagian tertentu. Bagian yang seharusnya penting untuk ditonton, dilewati.
“Kecenderungan kita melihat atau membaca apa yang disukai saja. Jika tidak disukai, akan dilewati. Padahal ada informasi penting di tengah-tengah bacaan atau tontonan itu,” kata dia.
Dirinya melihat literasi digital saat ini telah mengubah cara seseorang dalam menikmati atau mengonsumsi informasi. Sehingga masyarakat kerap tidak mendapat informasi yang seharusnya dikonsumsi.
“Apabila kita ingin memahami sebuah tulisan, bacalah dari awal sampai akhir. Dari situ kita berharap dari tulisan yang ada akan terjadi perubahan perilaku dan sikap dalam memandang segala sesuatu,” kata dia.
Ia mengatakan pihaknya tengah melakukan survei tingkat kegemaran membaca (TGM) masyarakat, sebanyak 500 sampel diambil dari warga kota yang berusia dari 7 hingga 65 tahun dan hasilnya akan keluar pada Desember 2023.
Selain itu, Kementerian PPN juga melakukan survei yang sama di seluruh daerah di Indonesia. Termasuk di Kota Padang dan sebanyak 100 sampel disiapkan.
“Kita akan komparasi hasil survei pusat dengan kita nantinya,” kata dia. (rdr)