PADANG, RADARSUMBAR.COM – Komite Peduli Bencana (KPB) Kota Padang kerahkan 20 orang membersihkan rumah warga dan masjid milik warga di kawasan Kampung Teleng, Kecamatan Padang Selatan.
Ketua KPB Kota Padang, Zulkifli mengatakan, pihaknya mengerahkan 20 personel ke lokasi terdampak banjir dan longsor.
Objek yang dibersihkan, rumah ibadah, rumah warga, panti asuhan hingga fasilitas umum (fasum) dan sebagainya.
“Seluruh anggota KPB dari malam turun evakuasi di daerah terdampak banjir maupun pembersihan,” kata Zulkifli kepada Radarsumbar.com, Senin (17/7/2023) siang.
Selain di Kampung Teleng, kata Zulkifli, petugas KPB juga ikut melakukan evakuasi dan pembersihan di kawasan Sawahan, Kecamatan Padang Timur hingga Dadok Tunggul Hitam, Kecamatan Koto Tangah.
“Kami bekerja bersama pihak TNI, Polri, kelurahan, kecamatan, tim SAR gabungan, Satpol PP hingga insan kebencanaan,” katanya.
Pria yang aktif di kebencanaan itu mengatakan, banjir yang terjadi di Kota Padang pada Jumat (14/7/2023) dini hari tersebut merupakan peristiwa yang terparah sejak lima tahun belakangan.
Menurutnya, banjir yang terjadi disebabkan dua faktor, alam dan non-alam.
“Faktor alam, tingginya curah hujan juga beriringan dengan tingginya pasang laut sehingga air dari hulu yang turun tidak sanggup ditampung oleh hilir. Faktor non-alam, perilaku buruk oknum masyarakat yang membuang sampah sembarangan, fasum diserobot, drainase dicor secara sembarangan, akibatnya seperti yang kita sama-sama lihatlah,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui, Kota Padang dan sekitarnya dilanda banjir pasca hujan deras yang terjadi pada Kamis hingga Jumat (13-14/7/2023).
Dari data yang berhasil diterima, hampir semua lokasi di Kota Padang, terutama di kawasan padat penduduk menjadi salah satu yang terdampak dalam peristiwa tersebut. (rdr)