PADANG, RADARSUMBAR.COM – Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono menunjuk Laksamana Muda (Laksda) Angkasa Dipua menjadi Inspektur Jenderal (Irjen) di instansi pertahanan negara tersebut.
Kepastian tersebut tertuang di dalam Surat Keputusan (SK) Panglima TNI nomor Kep/779/VII/2023 tanggal 17 Juli 2023 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI.
Dalam SK tersebut, total 96 perwira tinggi (pati) dari matra Angkatan Darat, Laut dan Udara digeser dan dirotasi oleh Yudo Margono.
Angkasa Dipua dilantik sebagai Irjen TNI menggantikan Letnan Jenderal (Letjen) Bambang Suswantono yang memasuki masa pensiun.
Sejumlah posisi strategis pernah diembannya, di antaranya Asisten Intelijen (Asisten) Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) sebelum ditarik ke Mabes TNI dengan posisi yang sama.
Belakangan diketahui, Angkasa Dipua berdarah Minang. Ia lahir di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) pada 21 September 1965 silam.
Dihimpun dari berbagai sumber, Angkasa Dipua pernah ditugaskan di Komando Armada Timur Republik Indonesia (RI) di Surabaya ketika masih pangkat Letnan Dua.
Alumni SMA Negeri 1 Bukittinggi ini juga pernah ditugaskan di Komando Armada Barat (Koarmabar) RI, Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) I Medan.
Dia juga pernah ditugaskan di Lantamal IV Tanjungpinang dan Asisten Komandan Lantamal VIII Manado hingga 2009.
Selain itu, dia juga pernah dipercaya sebagai Atase Pertahanan RI di Kedutaan Besar Republik Indonesia (Kedubes RI) di Hanoi, Laos saat berpangkat Kolonel.
Dia kemudian kembali ke Tanah Air dan dipercaya sebagai Asintel Koarmabar pada 2016.
Selanjutnya, Angkasa dipercaya menjabat Paban I Ren Sintel Panglima TNI pada 2017, dan Kepala Dinas Pengamanan Angkatan Laut (Kadispamal).
Dia dilantik menjadi Asisten Pengamanan (Aspam) Kasal pada 6 Juli 2019.
Angkasa Dipua merupakan anak dari pasangan Zainul Kian dan Rakidah yang berasal dari Nagari Pua Data, Gunuang Omeh, Kabupaten Limapuluh Kota.
Ayahnya merupakan pejuang pada masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI). Ketika itu, penyiar radio PDRI selalu mengucapkan ‘Angkasa di Pua’.
Radio ini mengudara dari kampungnya di Pua Data, Koto Tinggi. Hal itu yang mengilhami ayahnya memberikan nama Angkasa Dipua.
Angkasa semasa kecil juga berpindah-pindah mengikuti perpindahan tugas ayahnya sebagai pegawai negeri sipil (PNS) Dinas Pertanian (Distan) Sumbar.
Angkasa sekolah dasar di Kabupaten Sijunjung. Dia melanjutkan sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas di Kota Bukittinggi.
Selanjutnya, dia menetap di Kota Bukittinggi saat sang ayah menjabat Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Agam. Dia juga aktif di Perguruan Silat Pan Bat Bu pimpinan Makmur Hendrik dan menjadi pesilat terbaik. (rdr)