“Karena jika ini terus terjadi, mending tangkap kami semua Ini kan semua tinggal di hutan kawasan, itu intinya,” katanya.
Apapun yang hendak dilakukan pemerintah, katanya, masyarakat hanya berjuang untuk sejengkal perut semata.
“Apapun itu yang mau dijadikan di sana, kami hanya ingin mempertahankan kehidupan keluarga, untuk generasi penerus kami,” katanya.
Menurutnya, konflik yang terjadi sudah terjadi sejak tahun 2016 dan kian memanas sejak tahun 2023 lalu.
Aris memastikan bahwa masyarakat Air Bangis akan terus bertahan hingga tuntutan mereka dipenuhi dan Gubernur Sumbar menemui mereka.
“Informasi yang kami terima, besok, Rabu (2/8/2023) akan dilakukan pertemuan setelah salat zuhur. Itu informasi dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol),” tuturnya.
Pantauan Radarsumbar.com hingga Selasa malam, sejumlah masyarakat terlihat berkumpul di pelataran Masjid Raya Sumbar.
Selain itu, bantuan juga mulai berdatangan, seperti pakaian layak guna, makanan, minuman, obat-obatan hingga tim medis dari instansi terkait. (rdr)