Gubernur Mahyeldi Bertemu Perwakilan Pendemo asal Air Bangis di Masjid Raya Sumbar, Sempat Dicegat Sekelompok Orang

Gubernur Sumbar sempat dicegat oleh sejumlah mahasiswa yang berada di kompleks Masjid Raya Sumbar.

Gubernur Sumbar, Mahyeldi menemui pendemo di Masjid Raya Sumbar pada Kamis (3/8/2023) pagi. (Foto: Dok. Istimewa)

Gubernur Sumbar, Mahyeldi menemui pendemo di Masjid Raya Sumbar pada Kamis (3/8/2023) pagi. (Foto: Dok. Istimewa)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi dilaporkan sempat bertemu dengan perwakilan para pendemo dari Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar).

Informasi yang berhasil diterima Radarsumbar.com, Gubernur Mahyeldi bertemu dengan perwakilan masyarakat Air Bangis usai melaksanakan ibadah salat subuh di Masjid Raya Sumbar pada Kamis (3/8/2023) pagi.

Kabar tersebut dibenarkan oleh Kepala Biro Administrasi Pimpinan (Karo Adpim) Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Sumbar, Mursalim.

“Memang tadi sempat bertemu dengan perwakilan masyarakat, namun mereka mendesak Gubernur menandatangani beberapa poin yang tidak bisa dilakukan,” katanya saat dihubungi Radarsumbar.com via seluler.

Selain itu, kata Mursalim, Gubernur Sumbar sempat dicegat oleh sejumlah mahasiswa yang berada di kompleks Masjid Raya Sumbar.

“Mereka mendesak Gubernur membatalkan proyek strategis nasional (PSN) di Air Bangis, mana bisa, itu kan proyek nasional,” katanya.

Selain itu, Mursalim mengaku Gubernur sempat hendak dicegat saat hendak menaiki kendaraan dinasnya oleh sekelompok orang.

“Beruntung ada polisi yang bersiaga, beberapa di antaranya petugas lalu lintas yang tengah bertugas di jalan raya,” katanya.

Jika tak ada aral melintang, katanya, Gubernur Sumbar akan melakukan pertemuan dengan Bupati Pasbar, Hamsuardi untuk mencari solusi permasalahan tersebut pada siang ini.

“Nanti Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) akan bertemu juga membahas persoalan tersebut. Karena salah satu tuntutan mereka membebaskan warga Air Bangis yang ditahan di Polda Sumbar, mana bisa, itu kan wewenangnya polisi, bahkan sekelas Gubernur saja jika bersalah tentu harus menjalani proses hukum,” katanya.

Sementara itu, dinukil dari akun media sosial (Medsos) Instagram dengan nama pengguna @aliansibemsb menyebut Gubernur sebagai penipu dengan mendatangi warga saat subuh ketika para pendemo sedang beristirahat.

“Sekali lagi Gubernur Sumbar menipu kami dan masyarakat dengan mendatangi 5 warga saat subuh ketika ketika semua istirahat, namun tidak menandatangani tuntutan masyarakat,” tulis akun tersebut dalam foto yang beredar.

Sementara itu, dalam kutipannya, akun @aliansibemsb menuding salah satu mahasiswa diduga ditampar oleh tim dari Gubernur Sumbar.

“Bahkan ada salah satu dari mahasiswa yang ditampar tim gubernur, karena mencoba meminta pak gubernur menandatangani tuntutan dan mencegat mobil gubernur. Hidup Mahasiswa ! Hidup Rakyat Indonesia ! Hidup Perempuan Indonesia !,” sebut akun @aliansibemsb.

Saat ini, para pendemo dari Air Bangis masih bertahan di Kota Padang untuk melanjutkan aksi unjuk rasa (unras) di hari keempat ke Kantor Gubernur Sumbar.

Untuk beristirahat, para pendemo yang ditaksir berjumlah hingga 1.500 orang itu juga menjadikan Masjid Raya Sumbar sebagai tempat penginapan mereka. *(rdr)

Exit mobile version