PADANG, RADARSUMBAR.COM – Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Padang menerjunkan psikolog untuk memberikan edukasi kepada anak-anak pendemo dari Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat. Psikolog tersebut juga memberikan bimbingan permainan sesuai usia anak.
“Ada sekitar 200-an anak yang dibawa orangtuanya ke sini (Padang). Anak-anak terlihat sudah letih dan jenuh, karena itu kita datangkan psikolog, karena kita harus terus menjaga psikologis anak,” ujar Kepala DP3AP2KB Kota Padang Eri Sendjaya, Jumat (4/8/2023).
Selain membawa psikolog, DP3AP2KB juga membawa sejumlah permainan dan alat peraga bagi anak.
Hal ini menurut Eri Sendjaya, bisa mengalihkan perhatian anak. Ketika anak sudah bosan, permainan didatangkan, anak-anak pun kembali terlihat riang dan gembira.
“Beruntungnya, perhatian anak menjadi teralihkan, mereka tidak lelah dan jenuh lagi,” ungkapnya.
Eri mengimbau kepada seluruh pendemo agar tidak melibatkan anak-anak saat melakukan unjuk rasa. Karena akan banyak hal yang dirugikan. Seperti pendidikan bagi anak yang seharusnya didapatkan di sekolah, namun harus terhenti karena saat ini anak-anak justru harus libur sekolah dan ikut orangtua ke Padang. Serta rugi waktu dan perkembangan psikologis anak.
“Tentunya kita menginginkan orangtua tidak membawa anak saat menyampaikan aspirasi. Sampaikan aspirasi melalui saluran yang tepat, semoga setelah ini pendemo dan anak-anak cepat pulang ke Air Bangis,” harap Eri.
Seperti diketahui, hari ini merupakan hari kelima aksi unjuk rasa yang dilakukan ribuan warga Air Bangis ke Kantor Gubernur Sumbar. Warga masih menunggu solusi terkait konflik agraria yang diakibatkan adanya Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut. (rdr)