Merujuk pada Peraturan Presiden RI Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, pembentukan Tim Pendamping Keluarga oleh pemerintah daerah adalah bagian dari pendekatan terhadap keluarga berisiko stunting.
Menurutnya, tim Pendamping Keluarga adalah sekelompok tenaga yang dibentuk dan terdiri dari Bidan, Kader Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) dan Kader Keluarga Berencana (KB) untuk melaksanakan pendampingan.
Hal itu antara lain meliputi penyuluhan, fasilitasi pelayanan rujukan dan fasilitasi penerimaan program bantuan sosial kepada calon pengantin atau calon pasangan usia subur, ibu hamil, ibu pasca persalinan, anak usia 0-59 bulan, serta melakukan surveilans keluarga berisiko stunting untuk mendeteksi dini faktor-faktor risiko stunting.
“Dalam berbagai kondisi, komposisi tim pendamping keluarga dapat disesuaikan melalui bekerjasama dengan Bidan dari Desa atau Kelurahan lainnya atau melibatkan perawat atau tenaga kesehatan lainnya,” kata dia.
Saat ini, menurut data Pemerintah Kota Padang, terdapat kurang lebih 1.500 anggota TPK yang menjadi garda terdepan percepatan penurunan stunting di Kota Padang.
Para anggota telah dibekali pengetahuan melalui Bimbingan Teknis, dan Pelibatan Rapat Koordinasi secara berjenjang. Rompi dan topi yang digunakan anggota TPK bertujuan untuk menjadi ciri serta identitas dari setiap anggota dalam menjalankan kegiatannya.
FIFGROUP sendiri terus berinisiatif mendukung program pemerintah Indonesia melalui program FIFGROUP Sehat yang di mana dimaksudkan untuk mencari anak-anak stunting calon penerima bantuan makanan sehat serta menciptakan kader-kader, yang harapannya nanti membantu monitoring perkembangan dari anak-anak kurang gizi dan ibu hamil yang diberikan bantuan.
FIFGROUP Peduli Stunting dilakukan selama 2023 dengan terbagi menjadi 3 tahap dalam pemberian makanan sehat dan vitamin. Dimana, setiap tahap akan dilaksanakan di 3 titik dengan masing-masing 50 anak kurang gizi dan 50 ibu hamil.
Sehingga total dari keseluruhan program ini adalah 150 anak kurang gizi dan 150 ibu hamil. Dalam tiap tahapnya, cabang akan memantau perkembangan anak berdasarkan bantuan yang diberikan. (rdr)