PADANG, RADARSUMBAR.COM – Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) mendeteksi adanya kenaikan jumlah hoaks politik terkait pemilu 2024.
Pada triwulan pertama 2022, jumlah hoaks ditemukan sebesar 534, sementara pada triwulan pertama 2023, kenaikannya cukup signifikan di angka 664 atau sekitar 24 persen.
Hal tersebut disampaikan oleh Koordinator Wilayah Mafindo Padang, Feni Mardian saat menggelar forum diskusi bersama Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) beserta sejumlah masyarakat di Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
“Menjelang tahun politik, kami banyak menemukan hoaks. Hoaks menyebar dalam bentuk konten video pada kanal YouTube, Facebook, maupun TikTok,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Radarsumbar.com, Jumat (11/8/2023).
Feni mengatakan, pihaknya berkomitmen mengajak setiap orang untuk menyaring dulu semua informasi sebelum memutuskan sesuatu.
Fakta yang disampaikan oleh Mafindo tersebut ternyata dialami langsung oleh salah satu anggota PPK dari Kecamatan Kuranji, Hana.
Beberapa waktu lalu, ia mendapatkan informasi bahwa masyarakat sudah mendapatkan kartu pemilih.
“Kami tidak tahu darimana berita itu muncul. Itu adalah hoaks, karena faktanya blum ada kartu pemilih yang sampai di kecamatan,” katanya.
Sementara itu, narasumber Mafindo Padang, Angelique Maria Cuaca mengatakan, Pemilu 2019 menjadi pelajaran penting bagaimana hoaks bisa memecah belah persatuan bangsa.
“leh karena itu penting terus melakukan cek fakta dan menyebarluaskan info klarifikasinya kepada siapa saja,” imbuhnya. (rdr)