Pantauan media ini, terlihat dari depan bahwa rumah semi permanen milik Marlis berukuran 7×5 meter itu tampak reot, begitu juga dengan bangunannya yang sudah miring dan hanya ditopang oleh kayu yang sudah lapuk. Bergeser ke bagian dalam, kondisinya pun jauh lebih parah.
Lantai dan dinding yang terbuat dari papan juga sudah banyak yang berlubang dan lapuk dimakan usia. Begitu juga pada dua kamar tidur yang ada di dalam rumah tersebut. Kemudian, plafon rumah dari anyaman bambu juga tamoak bolong dan atapnya banyak yang bocor.
Kasi Perizinan dan Pendapatan Kecamatan Lubuk Kilangan Hendrita yang turut hadir pada acara peletakkan batu pertama bedah rumah itu, mengaku bahwa rumah Marlis sangat layak untuk dibedah. “Ini adalah rumah yang sangat-sangat layak untuk dibedah. Bangunannya sudah tampak miring dan dinding papannya sudah lapuk,” katanya.
Dia pun yang hadir mewakili Camat Lubuk KIlangan, mengapresiasi PT Semen Padang atas program bedah rumah di Kelurahan Bandar Buat ini. Dia berharap, program bedah rumah ini yang tidak layak huni ini dapat diteruskan dan juga menjadi contoh bagi Forum Nagari kelurahan lainnya di Kecamatan Lubuk Kilangan.
“Ini program forum yang luar biasa. Saya sudah sampaikan ke Pak Camat, dan beliau bilang program bedah rumah ini sangat bagus dan harus kita apresiasi bersama. Beliau juga menyampaikan terima kasih Semen Padang yang telah mendukung penuh program bedah rumah dari Forum Nagari ini,” ujar Hendrita. (rdr)