PADANG, RADARSUMBAR.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) menargetkan seluruh Kecamatan di kota setempat menjadi tangguh bencana (kencana) pada akhir September.
“Saat ini baru tiga yang menjadi Kecamatan Tangguh Bencana yaitu Padang Timur, Padang Selatan, dan Nanggalo, kita targetkan sebelas Kecamatan jadi tangguh bencana pada akhir September,” Kata Sekretaris BPBD Kota Padang Robert Candra Eka Putra di Padang, Senin.
Ia mengatakan target penuntasan pada 30 September itu bertepatan dengan hari kesiapsiagaan bencana Kota Padang sekaligus mengenang bencana gempa 2009.
Robert menyebutkan kecamatan tangguh bencana merupakan program Kementerian Dalam Negeri yang bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang harus dioptimalkan.
“Tujuannya adalah mengedukasi masyarakat dan relawan mengenai mitigasi bencana sehingga siap serta mandiri ketika bencana alam terjadi,” jelasnya.
Ia tidak menampik bahwa saat ini BPBD kekurangan petugas, sehingga program itu menjadi alternatif untuk memperkuat mitigasi bencana di kota setempat.
Selain itu, lanjut Robert, pihak pemerintah terus melanjutkan optimalisasi upaya penanggulangan serta menekan risiko bencana di antaranya membentuk program kelurahan tangguh bencana.
Kemudian menghadirkan forum penanggulangan resiko bencana di kelurahan yang otomatis meningkatkan ketahanan bencana di kecamatan.
Selain itu juga dilakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah baik berbentuk simulasi, perlombaan, maupun sosialisasi saja.
“Jika kelurahan sudah tangguh, maka akan memperkuat ketahanan bencana di kecamatan,” kata Robert.
BPBD juga melakukan sosialisasi dalam bentuk penyediaan papan informasi dan memanfaatkan radio-radio dan siaran TV daerah, lanjut dia.
Robert menjelaskan untuk menghadirkan kader-kader kebencanaan, BPBD bekerjasama dengan beberapa lembaga pendidikan seperti Universitas Andalas (Unand), Universitas Negeri Padang (UNP), Universitas Islam Negeri (UIN) dengan mendampingi mahasiswanya pada saat kuliah lapangan.
“Sehingga akan terlahir kader-kader baru dari insan kebencanaan,” kata dia.
Terakhir, Robert menegaskan agar relawan dan kader-kader yang sudah dibina siaga karena bencana dapat terjadi kapan saja.
“Bencana tidak ada hentinya, kapan terjadi tuhan yang tau,” tegas Robert. (rdr/ant)