Soal Bantuan RDF dari KLHK, Dirum Semen Padang Sebut Hal Ini

PT Semen Padang saat ini juga sangat gencar mendukung pemerintah dalam mencari sumber energi baru terbarukan yang ramah lingkungan.

Dirut PT Semen Padang, Asri Mukhtar. (dok. Humas)

Dirut PT Semen Padang, Asri Mukhtar. (dok. Humas)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Direktur Utama PT Semen Padang Asri Mukhtar Dt Tumangguang Basa menyambut baik kabar gembira dari Pemko Padang terkait adanya bantuan teknologi RDF dari KLHK.

Karena, PT Semen Padang saat ini juga sangat gencar mendukung pemerintah dalam mencari sumber energi baru terbarukan yang ramah lingkungan. Dan, RDF adalah salah satu sumber energi baru terbarukan.

“Penerapan teknologi RDF ini mempunyai 2 manfaat. Pertama, sebagai solusi sampah di Kota Padang dan kedua sebagai alternatif bahan bakar untuk Semen Padang dalam rangka implementasi program industri hijau,” kata Asri Mukhtar.

Terkait dukungan PT Semen Padang terhadap persoalan sampah di Kota Padang, Asri Mukhtar menambahkan bahwa PT Semen Padang pada tahun 2022 lalu, telah meluncurkan program Nabuang Sarok berbasis aplikasi.

Program ini, kata dia, memiliki konsep pemberdayaan dan telah dimanfaatkan oleh masyarakat dan juga bank sampah di Kota Padang, begitu juga dengan bantuan RDF dari KLHK ini.

“Banyak keuntungan dari Nabuang Sarok ini. Karena, masyarakat yang menyetor sampahnya ke Nabuang Sarok akan diberikan poin. Kemudian, poin tersebut bisa ditukarkan dengan berbagai hadiah menarik yang ada di aplikasi Nabuang Sarok.”

“Program Nabuang Sarok ini telah dimanfaatkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mengatasi persoalan sampah laut,” ujar Asri Mukhtar.

Sementara itu, Kepala Departemen Komunikasi & Kesekretariatan PT Semen Padang Iskandar Z Lubis menyampaikan bahwa dukungan PT Semen Padang untuk pengelolaan sampah di TPA Air Dingin melalui teknologi RDF telah dilakukan sejak 2022.

Dukungan tersebut, berupa proses land clearing dalam rangka pematangan lahan untuk teknologi RDF. “Ada dua alat berat berupa excavator dan bulldozer yang kami kerahkan untuk proses land clearing di TPA Air Dingin.”

“Proses land clearing pematangan lahan untuk teknologi RDF itu berlangsung selama 3 bulan dengan luas lahan hampir 3 Ha. Untuk biaya land clearing, mencapai Rp450 juta,” kata Iskandar.

Terkait implementasi teknologi RDF, Iskandar menambahkan bahwa PT Semen Padang dengan Pemko Padang juga sudah mengunjungi pabrik semen SBI di Cilacap, Jawa Tengah, untuk melihat fasilitas pengolahan sampah menjadi RDF, termasuk melihat proses penerapannya.

“Nah, ini juga yang nantinya akan kita implementasikan di pabrik Semen Padang. Semen Padang dan Pemko juga sudah sepakat untuk kerjasama penerapan RDF ini,” ujarnya. (rdr)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version