2 Dosen Daftar jadi Bakal Calon Rektor Unand, Ini Visi-Misinya

Gedung Rektorat Unand. (Foto: Dok. unand.ac.id)

Gedung Rektorat Unand. (Foto: Dok. unand.ac.id)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Jumlah dosen yang mendaftar menjadi Bakal Calon Rektor Universitas Andalas (Unand) periode 2023-2028 kembali bertambah.

Jika tak ada aral melintang, pada Senin (18/9/2023) ini, dua dosen dilaporkan mendaftar untuk menjadi calon orang nomor satu di Unand.

Dua dosen tersebut yakni Feri Arlius dari Fakultas Pertanian dan Insanul Kamil dari Fakultas Teknik.

“Informasinya hari ini dua orang yang mendaftar, kebetulan saya sedang berada di luar daerah, nanti ada panitia pemilihan yang siap menerima berkas (pendaftaran) itu,” kata Ketua Panitia Pemilihan Rektor Unand periode 2023-2028, Prof Febrin Anas Ismail kepada Radarsumbar.com, Senin (18/9/2023) pagi.

Prof Febrin memprediksi jumlah pendaftar Bakal Calon Rektor Unand akan terus bertambah hingga batas akhir pendaftaran pada Kamis (21/9/2023).

“Mungkin hingga batas akhir masa pendaftaran akan semakin bertambah dosen yang mendaftar Bakal Calon Rektor Unand,” katanya.

Sementara itu, Dosen Fakultas Teknik, Insanul Kamil mengatakan, dirinya resmi menyatakan maju dan mendaftar sebagai Bakal Calon Rektor Unand karena merasa memiliki kewajiban untuk merawat kemajuan dan capaian yang telah diraih dan akan sedang dituju Unand.

“Ini adalah tugas kami untuk menjaga kesinambungan capaian yang telah diraih di usia Unand yang sudah menginjak 67 tahun, dan ini merupakan pengabdian kami sebagai bagian dari Unand itu sendiri,” katanya.

Terpisah, Dosen Fakultas Pertanian, Feri Arlius mengatakan, dirinya telah menyiapkan sejumlah rencana dan langkah yang harus dilakukan ketika dipercaya menjadi Rektor Unand periode 2023-2028.

Di antaranya, meningkatkan partisipasi Dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa untuk bersama-sama menuju Unand yang lebih baik.

Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dosen, tenaga kependidikan dan sistem pembelajaran agar Unand dapat bersaing di tingkat nasional dan internasional.

“Menerapkan prinsip efektif, efisien dan humanis dalam organisasi dan tata kelola Unand dan mempermudah layanan birokrasi dan tugas-tugas administrasi,” katanya via keterangan tertulis.

Meningkatkan kepedulian dan kontribusi Unand dalam mengatasi persoalan bangsa terutama di dalam bidang kesehatan dan pangan.

“Selanjutnya, meningkatkan sarana, prasarana dan infrastruktur pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan kegiatan kemahasiswaan,” kata Feri.

Kemudian, katanya, inventarisasi aset dan meningkatkan nilai tambah aset untuk kemajuan dan kesejahteraan warga Unand.

“Meningkatkan income generating dan pengelolaan keuangan yang transparan, baik dan benar,” katanya.

Kemudian Feri juga berencana mengembangkan kolaborasi atau kerjasama mulai dari tingkat kelompok masyarakat, Nagari, Desa, Kelurahan, pemerintahan kota dan kabupaten, provinsi, kementerian, lembaga-lembaga sosial masyarakat, dan internasional.

“Saya ingin mengembangkan Sistem dan Teknologi Informasi yang terpadu, cepat, akurat dan aman untuk mempermudah proses dan layanan di Unand melalui aplikasi MyUNAND,” ucapnya.

Kemudian, menerapkan Blended Learning System untuk sistem pembelajaran di Unand, mengevaluasi dan senantiasa memperbaharui Student Activity Performance Systems (SAPS) dan Pengembangan Karakter Andalasian.

Selanjutnya, pengembangan sistem pembimbingan dan rencana belajar mahasiswa.

Mencarikan solusi untuk mengatasi permasalahan-permasalahan dalam meningkatkan IKU, WCU dan pemeringkatan perguruan tinggi di tingkat nasional dan international.

Kolaborasi dengan alumni, pengusaha, Kamar Dagang Industri (Kadin) dan lain-lain untuk hilirisasi riset.

“Saya ingin memperkuat hubungan dengan alumni atau organisasi alumni, memperbaiki sistem remunerasi dan pengembangan Dana Abadi Unand,” katanya.

Agar rencananya berjalan sempurna dan bisa dieksekusi dengan baik, Feri juga telah menyiapkan sejumlah cara, yakni, pimpinan sering untuk turun ke bawah dan berdiskusi dengan pimpinan fakultas, departemen, dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa, seperti menggalang kolaborasi internal.

“Aktif melakukan pendekatan kepada kementerian, lembaga-lembaga pemerintahan, pemerintah daerah, LSM, alumni, perantau, tokoh masyarakat, anggota DPR, DPRD, DPD, partai-partai politik,” katanya.

Kemudian, katanya, aktif mencari peluang-peluang dana (competitive fund) dari lembaga-lembaga nasional dan internasional.

“(Saya berencana) mengundang alumni, pengusaha, investor untuk kerjasama bisnis dalam hilirisasi riset dan pengembangan aset. Membentuk tim-tim khusus (task forces) jika diperlukan, untuk mempercepat eksekusi dan capaian,” katanya.

Ia menilai, seorang Rektor harus mempunyai jiwa kepemimpinan (leadership) yang kuat, kemampuan lobi dan telah banyak berinteraksi dengan berbagai kalangan.

“Pimpinan, Dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa (harus) mengembangkan semangat kolaborasi, saiyo-sakato (seiya sepemahaman) untuk mencapai Unand yang lebih baik,” tuturnya. (rdr-008)

 

 

Exit mobile version