PADANG, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kota (Pemko) Padang, Sumatera Barat (Sumbar) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mencanangkan mata pelajaran Keminangkabauan dalam rangka melestarikan adat dan budaya suku Minangkabau.
“Mata pelajaran Keminangkabauan ini kita tujukan agar generasi muda tidak salah arah dan bisa memahami nilai-nilai yang hidup di masyarakat Minangkabau,” kata Wali Kota Padang Hendri Septa di Padang, Selasa.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota padang pada pencanangan mata pelajaran Keminangkabauan tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Kota Padang.
Hendri mengatakan setiap Selasa, satuan pendidikan tingkat PAUD, SD, dan SMP, akan memberikan mata pelajaran Keminangkabauan kepada anak didik. Selain diajarkan langsung oleh guru, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat juga melibatkan para niniak mamak (tokoh adat) dalam mengimplementasikan proses belajar mengajar.
Wali Kota Padang menjelaskan latar belakang dihidupkannya kembali mata pelajaran Keminangkabauan tersebut ialah rasa kekhawatiran pemerintah dan masyarakat terhadap generasi muda yang mulai lupa dengan nilai-nilai kearifan lokal Minangkabau.
“Berangkat dari masalah itu Pemkot Padang memberikan mata pelajaran Keminangkabauan kepada anak didik agar mereka paham tentang budayanya,” kata Hendri Sapta.
Sementara itu Bundo Kanduang (tokoh adat perempuan) Sumbar Prof Puti Reno Raudhatul Jannah Thaib mengatakan pencanangan mata pelajaran Keminangkabauan yang dilakukan Kota Padang merupakan langkah positif terhadap pelestarian nilai-nilai masyarakat Minangkabau.
Apalagi dari 19 kabupaten dan kota di provinsi tersebut hanya Kota Padang yang baru berinisiatif kembali menghidupkan atau menghadirkan mata pelajaran tersebut di sekolah formal. Oleh karena itu Reno juga mengajak sekolah di daerah lainnya mencontoh langkah yang dilakukan Kota Padang.
Menurutnya, mata pelajaran Keminangkabauan tidak hanya bermanfaat bagi peserta didik dari etnis Minangkabau saja. Namun pelajaran itu juga penting bagi anak didik lainnya untuk mengajarkan tentang kebhinekaan masyarakat Indonesia. (rdr/ant)