PADANG, RADARSUMBAR.COM – Anggota Dewan Pembina Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Andre Rosiade mengatakan, isu Prabowo Subianto yang dituding menampar salah satu Wakil Menteri tidak benar alias hoaks.
“Jadi gini, Alhamdulilah Presiden Jokowi sudah mengeluarkan bantahan. Teman-temannya sudah melihat, dua kali Presiden keluarkan bantahan. Yang pertama bantahan itu di Pasar Jati Negara, kemarin pagi. Siangnya diulang lagi Presiden di PT Pindad di Bandung, membantah kejadian terhadap fitnah sebaran hoaks terhadap Pak Prabowo,” kata Andre Rosiade usai melakukan Ground Breaking Pembangunan Pasar Raya Padang Fase 7, Rabu (20/8/2023).
Kemudian, kata Anggota Komisi VI DPR RI itu, kesaksian kejadian disampaikan oleh staf Wamen.
Padahal, katanya, dalam rapat kabinet itu hanya ada Presiden, Wakil Presiden (Wapres) dan para Menteri.
Para staf dan ajudan yang ada di ruang rapat kebinet itu yang ada hanya dari Presiden.
Staf para menteri, dan ajudan para menteri, katanya, duduk d luar sidang kabinet atau tepatnya di pilar.
“Kalau ada yang pernah pergi ke istana tanya teman-teman (wartawan) istana. Para ajudan, staf Menteri yang melekat itu duduk di pilar bersama-sama wartawan istana. Jadi kalau menebar hoaks yang agak cerdas sedikit,” katanya.
Dirinya menilai masyarakat Indonesia sudah sangat cerdas dan paham akan fitnah yang ditujukan kepada Prabowo Subianto.
Andre juga mengendus serangan panik dari kubu lawan lantaran Prabowo Subianto selalu unggul dari berbagai lembaga survei yang ada.
“Dan Insya Allah beliau dianalisis berbagai survei akan lolos di putaran kedua bersama mas Ganjar dan kalau kita lihat, head to head Pak Prabowo dan Mas Ganjar di putaran kedua hampir seluruh lembaga survei menyatakan Pak Prabowo unggul 10-11 persen. Jadi wajar serangan fitnah, hoaks ditujukan kepada Pak Prabowo,” imbuh Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Sumatera Barat (Sumbar) itu.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto membantah isu liar di media sosial terkait dirinya terlibat ketegangan dengan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi di sebuah rapat kabinet.
Prabowo mengaku tidak pernah bertemu dengan Harvick. Prabowo menjawab pertanyaan itu saat mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau pabrik senjata PT Pindad di Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar) pada Selasa (19/9/2023). Prabowo terlihat berdiri di samping Jokowi.
“Ya ditanyakanlah. Dalam situasi politik seperti ini, pasti banyak isu-isu seperti itu. Jadi tolong di kroscek kebenarannya,” kata Jokowi menjawab pertanyaan wartawan soal isu liar Prabowo menampar Wamentan.
Prabowo pun tertawa mendengar pertanyaan itu. Dia kemudian mengaku belum pernah bertemu dengan Harvick.
“Saya ketemu aja belum sama Wamen-nya itu ha-ha-ha,” kata Prabowo.
Ketemu aja kan beliau menyampaikan ketemu aja kan. Nggak pernah tuh. Selalu menterinya saya (ketemu). Nggak pernah (Wamennya),” kata Capres dari Partai Gerindra itu.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons isu liar di media sosial terkait adanya seorang menteri yang disebut-sebut sebagai capres terlibat ketengan dengan Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi di sebuah rapat kabinet.
Jokowi menyebut peristiwa tersebut tidak ada. “Setahu saya tidak ada peristiwa seperti itu,” kata Jokowi usai meninjau Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (19/9/2023).
“Masa nyekik?,” sambungnya.
Jokowi menilai isu-isu seperti itu memang kerap muncul lantaran saat ini merupakan tahun politik.
Jokowi pun meminta untuk mengkroscek ulang setiap berita-berita yang ada.
“Memang tahun politik ini banyak berita-berita seperti itu. Tolong dikroscek, dikroscek kebenarannya, jangan diterima mentah-mentah setiap ada berita yah,” katanya.
Sementara itu, Kementan RI pun menegaskan Wamentan, Harvick Hasnul Qolbi tidak menghadiri rapat terbatas (ratas) di Istana mewakili Mentan dalam waktu 10 hari terakhir.
“Kami sudah cek agenda Wamentan dalam 10 hari terakhir, tidak ada agenda beliau hadir mengikuti Ratas di istana mewakili Bapak Mentan, Syahrul Yasin Limpo,” kata Ketua Kelompok Substansi Pemberitaan dan Strategi Komunikasi (Strakom) Sekretariat Jenderal (Setjen) Kementan, Arief Cahyono dalam keterangan pers, Senin (18/9/2023).
Arief mengatakan, tidak mungkin ada agenda Ratas yang tidak melalui tata keprotokolan di Kementan.
Sehingga munculnya berita yang beredar tidak sesuai dengan informasi yang terjadwal dalam agenda pimpinan Kementan.
Arief juga menegaskan keterangan pers Kementan sekaligus membantah gosip Prabowo menampar Wamentan.
“Iya terkait berita yang ramai itu,” tuturnya. (rdr)