Pabrik Indarung 1 Aset Penting, Keterlibatan Pemerintah Sangat Dibutuhkan

Secara arkeologi Pabrik Indarung 1 PT Semen Padang memiliki potensi sangat luar biasa. Karena, sangat banyak pengetahuan yang bisa diambil di balik sisa-sisa bangunan lama tersebut.

Kunjungan Kemendikbudristek dan BRIN ke Pabrik Indarung 1. (dok. Humas)

Kunjungan Kemendikbudristek dan BRIN ke Pabrik Indarung 1. (dok. Humas)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Arkeolog dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lutfi Yondri saat kunjungannya ke Pabrik Indarung 1 dalam rangka Observasi Lapangan Penyusunan Rencana Induk Pelestarian Cagar Budaya berdecak kagum.

Dia menilai, secara arkeologi Pabrik Indarung 1 PT Semen Padang memiliki potensi sangat luar biasa. Karena, sangat banyak pengetahuan yang bisa diambil di balik sisa-sisa bangunan lama tersebut.

“Namun, yang paling utama adalah tentang industri semen, terutama bagaimana semen diolah sejak 1913, kemudian berkembang sampai teknologi modern,” katanya saat Observasi Lapangan bersama tim Direktorat Jenderal Kemendikbudristek, Senin (9/10/2023).

Di samping itu, katanya melanjutkan, jangan biarkan Pabrik Indarung 1 ini berdiri sendiri. Unsur penting lainnya yang ikut menunjang, seperti kelistrikan dan sumber bahan baku juga harus menjadi bagian dari pengelolaan Cagar Budaya Nasional. Apalagi, diusulkan menjadi warisan dunia.

“Indarung 1 ini aset penting dan Semen Padang dalam pengelolaannya tidak bisa sendiri. Harus ada keterlibatan Pemerintah Kota, Pemerintah Provinsi dan Nasional,” ungkap alumni Magister Humaniora Arkeologi Universitas Indonesia (UI) asal Bukittinggi itu.

Menurut Lutfi, keterlibatan pemerintah daerah hingga pusat sangat dibutuhkan, karena butuh dana yang besar, terutama dalam hal revitalisasi dan merekontruksi pengetahuannya atau militerasi tentang sejarah dari Pabrik Indarung 1 yang nantinya bisa menjadi sumber pengetahuan. Karena, rekontruksi pengetahuan itu sejalan dengan bukti fisiknya.

“Memang revitalisasi ini butuh dana besar. Dan, walaupun sulit dihidupkan kembali, minimal kita bisa membuat video atau film animasinya yang bisa menggambarkan pabrik ini beroperasi pada zamannya, sehingga mudah dicerna oleh generasi sekarang ini. Dan, dengan demikian keberadaan pabrik ini nantinya tidak hanya cerita,” ujar Lutfi. (rdr)

Exit mobile version