PADANG, RADARSUMBAR.COM – Seorang santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Furqan Padang bernama Oky Siritoite (13) tidak bisa dimakamkan di kampung halamannya lantaran terkendala biaya.
Hal tersebut dibenarkan oleh Ketua UPZ Ponpes Al Furqan, Intan Sari Dewi.
“Santri ini meninggal pukul 04.00 WIB tadi,” kata Intan kepada Radarsumbar.com via panggilan seluler, Kamis (19/10/2023) malam.
Intan mengatakan, santri bernama Oky Siritoite tersebut meninggal usai tiba-tiba mengalami sakit perut pada Kamis (19/10/2023) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB.
“Malam sebelum meninggal, korban masih sempat beraktivitas seperti biasa, tidak ada mengeluh sakit apapun,” katanya.
“Makannya juga kami kontrol dan teratur, karena setiap hari untuk makanannya itu dimasak langsung oleh pengurus Ponpes,” sambungnya.
Namun, malang bagi remaja kelahiran Muara Siberut, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar) tanggal 30 Agustus 2010 silam itu.
“Jasad korban masih berada di Padang, belum dimakamkan. Kami pun terkendala biaya dalam pemulangannya,” katanya.
Perempuan yang akrab disapa Bude Intan itu mengatakan, biaya pemulangan jasad Oky ke kampung halamannya tersebut mencapai Rp8 juta dari Kota Padang menuju Kabupaten Kepulauan Mentawai menggunakan kapal.
“Sekarang kami masih mencari dananya, baru terkumpul Rp2 juta dari salah satu politisi,” tuturnya.
Bagi masyarakat yang hendak memberikan bantuan kepada Almarhum Oky Siritoite, pihak Ponpes Al Furqan Padang membuka donasi.
Donatur dapat mengirimkan bantuan secara langsung ke Ponpes Al Furqan yang berada di Jalan Kenanga nomor 8, Rawang, Kelurahan Dadok Tunggul Hitam, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumbar.
Selain itu, masyarakat juga bisa mengirimkan bantuan berupa uang ke rekening dengan nomor 2208-01-000488-53-1 (BRI) atas nama Intan Sari Dewi. (rdr)