PADANG, RADARSUMBAR.COM – Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Adzkia resmi menjadi Universitas Adzkia sesuai Surat Keputusan (SK) Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nomor 410/e/0/2021.
SK tentang izin perubahan bentuk STKIP Adzkia menjadi Universitas Adzkia itu diserahkan langsung Kepala LLDIKTI Wilayah X Prof Herri kepada Ketua STKIP Adzkia Dr Alfadhlani di ruang zoom pada Kamis (30/9/2021). “Perubahan bentuk ini disertai dengan penambahan tiga program studi (prodi) milenial yakni Sistem Informasi, Informatika, dan prodi Teknik Industri,” kata Ketua STKIP Adzkia yakni Alfadhlani, di Padang, Jumat.
Penyerahan SK dihadiri beberapa perguruan tinggi lain seperti Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang, STMIK Indonesia, Universitas Tuanku Tambusai, dan Universitas Batam. Ia mengatakan dengan penyerahan SK tersebut maka perguruan tinggi STKIP Adzkia resmi berubah menjadi Universitas Adzkia di bawah naungan Yayasan Adzkia Sumatera Barat.
Sebelumnya Universitas Adzkia telah memiliki lima prodi kependidikan yakni PG-PAUD, PGSD, Pendidikan Fisika, Pendidikan Matematika, dan prodi Pendidikan Bahasa Indonesia. Alfadhlani menjelaskan pada revolusi Industri 4.0 terjadi lompatan besar bagi sektor industri dimana teknologi informasi dan komunikasi dimanfaatkan sepenuhnya.
Tidak hanya dalam proses produksi, namun juga di seluruh rantai nilai industri sehingga melahirkan model bisnis yang baru dengan basis digital guna mencapai efisiensi yang tinggi dan kualitas produk yang lebih baik. “Ketiga prodi baru yang kami bentuk hadir untuk menjawab kebutuhan tersebut,” ujar Alfadhlani.
Sementara Kepala LLDikti Wilayah X Profesir Herri mengatakan dengan hadirnya Universitas Adzkia maka jumlah universitas di Sumbar kini berjumlah 15.
“Universitas Adzkia dengan tiga prodi barunya diharapkan akan memperkuat dan memperbesar energi perguruan tinggi di Sumbar dalam menghasilkan alumni-alumni yang berkualitas,” katanya.
Sementara itu pendiri Yayasan Adzkia Sumbar sekaligus Rektor Universitas Adzkia yakni Irwan Prayitno menyampaikan terima kasih kepada Kepala LLDIKTI Wilayah X yang telah telah memfasilitasi dan mendukung semua proses pengusulan perubahan bentuk menjadi Universitas Adzkia ke Kemendikbud Ristek.
Gubernur Sumbar periode 2009-2020 itu mengatakan perkembangan ilmu pengetahuan adalah keniscayaan, dan Adzkia sebagai lembaga pendidikan terus melakukan pengembangan diri dari tahun ke tahun.
Diawali dari Diploma PGTKI pada tahun 1994 kemudian menjadi Akademi Kependidikan Islam Adzkia (AKIA) di tahun 2003, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) di tahun 2006, berubah menjadi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Adzkia tahun 2009.
Dua belas tahun kemudian tepatnya di akhir September 2021 akhirnya STKIP Adzkia berubah menjadi Universitas Adzkia. “Pengembangan ini seiring dengan kesiapan sumber daya Adzkia yang dari waktu ke waktu semakin meningkat, dari segi kualitas dan kuantitas,” sebutnya.
“Saya bagaikan ayam kembali ke kandang ‘back to basic’. Kembali ke rumah, semoga memberikan kontribusi positif untuk kemajuan Adzkia ke depan,” tambah Irwan.
Ia menyatakan Universitas Adzkia mempunyai cita-cita besar selain mengabdi kepada masyarakat dna bangsa, juga menargetkan jadi perguruan tinggi berkelas dunia.
Menurutnya target-target universitas itu akan dibarengi dengan sumber daya manusia yang berkualitas. “Dengan dukungan seluruh pemangku kepentingan Adzkia saya yakin universitas akan berkontribusi banyak bagi bangsa bahkan dunia,” tegas Irwan.
Peluncuran Universitas Adzkia akan dilaksanakan secara resmi di Adzkia Convention Centre pada Rabu (6/10), sekaligus mengukuhkan Irwan Prayitno sebagai Rektor. (ant)