Welli mengatakan, kegiatan Skrining dilaksanakan dengan mengambil rontgen dada. Selanjutnya apabila ditemukan ada WBP yang hasil Rontgentnya mengindikasikan adanya infeksi TBC maka akan dilakukan pemeriksaan dahak dengan Tes Cepat Molekuler (TCM) yang dilaksanakan oleh Fasyankes setempat.
“Di hari pertama ini, pelaksanaan skrining diikuti oleh 200 tahanan dengan hasil 147 orang tidak bergejala TBC dan 53 orang menunjukkan gejala yang perlu ditindaklanjuti dengan pemeriksaan dahak,” tuturnya.
Welli juga berterima kasih kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang sudah bekerjasama dengan Ditjenpas demi membantu kelancaran kegiatan tersebut.
“Terima kasih dan apresiasi kami sampaikan kepada pihak Kemenkes bekerjasama dengan Ditjenpas yang sudah menyukseskan kegiatan ini. Kegiatan ini memang perlu dilaksanakan mengingat Rutan merupakan tempat yang resiko penularan penyakit TBC-nya tinggi,” katanya.
“Sebelumnya, Rutan Padang sudah melaksanakan skrining awal wawancara kepada seluruh WBP Rutan Padang,” tuturnya. (rdr)