Merunut Kemelut Kematian Gadis asal Pariaman hingga Pembelaan Keluarga Mantan Kekasih

Shintia merupakan kekasih dari Hadi, pria yang merupakan seorang polisi jebolan Akademi Kepolisian (Akpol).

Ilustrasi kematian. (net)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Beberapa waktu terakhir ini, publik dihebohkan dengan kematian seorang perempuan bernama Shintia, asal Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).

Shintia ditemukan meninggal dunia dalam keadaan bunuh diri di salah satu kamar hotel kelas melati. Kejadian itu menggemparkan warga.

Tidak lama setelah kematian Shintia, beredar informasi di sejumlah platform media sosial (medsos) bahwa kematian Shintia disebut-sebut lantaran tak kuat menerima tekanan dari pihak sang mantan kekasih meminta uang mahar (panjapuik, red) yang dibebankan kepada keluarganya sebagai syarat untuk menikah.

Belakangan diketahui, Shintia merupakan kekasih dari Hadi, pria yang merupakan seorang polisi jebolan Akademi Kepolisian (Akpol).

Isu uang mahar atau panjapuik dalam adat di Pariaman yang harus dikeluarkan oleh perempuan ketika menikahi seorang pria itu kemudian menjadi sorotan dan tanggapan miring warganet.

Meski belum jelas penyebab kematian tragis yang dialami Shintia itu, namun Persatuan Keluarga Daerah Piaman (PKDP) berang lantaran tak terima disebut bahwa syarat yang harus dibayarkan seorang gadis asal Pariaman ketika menikahi lelaki dari daerah sama terlalu mahal dan memberatkan tergantung pekerjaan dan latar belakang pendidikan.

“Keluarga korban (Shintia) sudah mengatakan bahwa anaknya meninggal tidak ada kaitan dengan tradisi ‘japuik bajapuik’ itu,” kata Ketua PKDP Padang, Amril Amin, Minggu (19/11/2023) kepada sejumlah awak media.

Pria yang akrab disapa Aciak itu juga meminta kepada pegiat medsos atau warganet tidak menyebarkan konten yang berkaitan dengan budaya suatu daerah jika tak memahami secara pasti dan utuh.

“Ini jelas membuat kami syok. Informasi itu sangat membuat kami (laki-laki Piaman) sangat syok. Kami bukanlah binatang yang bisa diperjualbelikan untuk menikah,” katanya.

Respons atau tanggapan terkait kematian Shintia juga diberikan oleh pihak keluarga Muhammad Hadi, calon suami dari Shintia Indah Permatasari.

Dinukil dari laman Infosumbar.net, keluarga dari Hadi buka suara terkait berbagai informasi dan pemberitaan yang beredar.

Pihak keluarga Hadi diwakilkan oleh paman dan bibinya, Jhoni Abrinal dan Rice yang merupakan saudara kandung ayah Hadi, Dirto Zulkarnain.

Dalam kesempatan itu, Jhoni Abrinal dan Rice menjelaskan uang ‘japuik’ sebesar Rp500 juta yang diperdebatkan di medsos untuk pernikahan Shintia dan Hadi sudah disepakati kedua belah pihak.

“Uang ‘japuik’ itu sudah disepakati, sudah klir, tak ada lagi masalah. Namun akun medsos @_fadillah justru memposting hal yang tak ia ketahui 100 persen di medsosnya,” kata bibi Hadi, Rice, Sabtu (18/11/2023) malam.

Rice mengatakan, Intan Fadillah yang merupakan Make Up Artist (MUA) yang ditunjuk oleh almarhumah Shintia Indah Permatasari telah memberikan permintaan maaf secara terbuka, tertulis dan diunggah di medsosnya.

“Saya berharap para warganet bisa berfikir lebih baik dan mendengar dari kedua belah pihak,” katanya.

Rice mengatakan bahwa pihaknya telah membantu memenuhi uang ‘japuik’ untuk Hadi. Ia mengeklaim 70 persen dari nominal yang disepakati berasal dari kubu Hadi.

“Nanti pihak Shintia yang akan memberikannya kepada kami dengan nominal yang disebutkan,” katanya.

Sementara itu, paman Hadi, Jhoni Abrinal mengatakan, uang ‘japuik’ tersebut telah dibahas saat kedua keluarga calon mempelai bertemu dan rapat pada tanggal 26 Agustus 2023 lalu.

“Kami berharap itu tidak dipersoalkan, selesai rapat kami tanyakan ada persoalan? Nyatanya tidak ada,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Jhoni juga memastikan bahwa keluarganya berasal dari Pariaman, bukan Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) seperti yang dihebohkan di medsos dan warganet.

“Kami orang Pariaman asli. Pihak Hadi ingin kegiatan tersebut dilaksanakan dengan adat Pariaman. Sehingga, ada uang ‘japuik’ dan pihak keluarga perempuan menyetujuinya,” katanya.

Lantas apa sebenarnya penyebab kematian dari Shintia yang ditemukan bunuh diri di kamar hotel melati pada 13 November 2023 lalu?

Hingga berita ini dirampungkan, pihak terkait, dalam hal ini kepolisian belum membeberkan penyebab pasti kematian dari Shintia Indah Permatasari dengan cara yang sangat tragis tersebut. (rdr)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version