FIB Unand Gelar Konferensi Internasional di Padang

Dalam melaksanakan konferensi tersebut, FIB Unand menggandeng Universiti Teknologi MARA dan P4H.

Kepala Departemen Linguistik FIB Unand, Oktavianus. (Foto: Dok. Istimewa)

Kepala Departemen Linguistik FIB Unand, Oktavianus. (Foto: Dok. Istimewa)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Andalas (Unand) menggelar konferensi berskala internasional di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Senin hingga Selasa (20-21/11/2023) dengan kegiatan bernama The First International Conference on Humanities, Arts and Social Sciences (ICHASS) 2023 bertemakan ‘The Role of Humanities in Strenghthening National Identity‘.

Dalam melaksanakan konferensi tersebut, FIB Unand menggandeng Universiti Teknologi MARA dan P4H.

“Kegiatan ini menjadi tempat bagi peneliti, dosen, mahasiswa, praktisi dan pembuat kebijakan untuk berdiskusi mengenai identitas nasional melalui berbagai bidang keilmuan termasuk sejarah, sastra, filosofi, seni, ilmu budaya dan lainnya,” kata Kepala Departemen Linguistik FIB Unand, Oktavianus, Selasa (21/11/2023).

Oktavianus mengatakan, Identitas nasional mengacu pada rasa memiliki dan nilai-nilai bersama, budaya dan sejarah yang mengikat masyarakat suatu bangsa.

Identitas nasional menjadi persoalan yang penting untuk didiskusikan karena mempunyai dampak yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan bermasyarakat dan bernegara sehingga perlu dikaji dari berbagai keilmuan seperti humaniora, seni dan ilmu budaya,” katanya.

Ilmu-ilmu tersebut, katanya, juga berperan penting dalam kajian identitas nasional karena dapat memberikan wawasan mendalam mengenai aspek budaya, sejarah, sastra, bahasa dan filsafat dalam membentuk identitas suatu masyarakat.

“Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk memperkaya peran ilmu-ilmu humaniora dalam melestarikan dan memperkuat identitas nasional dalam menghadapi tantangan-tantangan baru,” kata Guru Besar FIB Unand tersebut.

Tidak hanya itu, katanya, konferensi ini juga menjadi ajang bagi para akademisi di seluruh dunia untuk berkolaborasi, berdiskusi dan berbagi pengalaman yang diharapkan dapat memperkuat peranan ilmu budaya, seni dan ilmu sosial dalam memperkuat identitas nasional.

Dalam konferensi tersebut, sejumlah pembicara ikut hadir. Di antaranya, Prof Helen Boholano dari Cebu Normal University, Filipina dan Dr Soe Tjen Marching dari SOAS University of London.

Pembicara lainnya, Prof Rafeah Legino dari Universiti MARA Malaysia, Prof Purnawan Basundoro dari Universitas Airlangga (Unair), Prof Afrizal dari Unand, Prof Setiadi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Ahli Hassan dari Global Institute for Research Education and Scholarship Netherland dan Kepala Departemen Linguistik FIB Unand, Oktavianus. (rdr)

Exit mobile version