Selang beberapa menit kemudian, warga mendatangi dan langsung menggrebek kamar garin dan melihat IAT menggunakan baju kaos hitam dan celana pendek.
“Perempuan itu bersembunyi di dalam kolong tempat tidur dan oleh warga disuruh keluar,” katanya.
Akibat kejadian itu, kata Nasirwan, petugas dan masyarakat beserta pihak kampus kemudian bertemu yang juga dihadiri langsung kedua pasangan yang dimabuk asmara itu.
“Orang tua IAT meminta maaf atas kejadian itu dan pihak kampus akan menyelesaikan persoalan tersebut melalui Satgas PPKS Unand,” katanya.
Selain itu, kata Nasirwan, atas perbuatan mereka, kedua mahasiswa itu juga diberi hukuman sosial dengan membayar 20 sak semen.
“Untuk hukuman dan status kedua pelaku, tergantung hasil rapat tim Satgas PPKS Unand dan pihak Akademik Kemahasiswaan Unand,” tuturnya. (rdr-008)