“Berbeda dengan UTP yang mengalami penurunan, Rumah Tangga Usaha Pertanian (RTUP) 2023 mengalami peningkatan 4,47% dibanding RTUP 2013. Namun, jumlah rata-rata UTP di setiap RTUP mengalami penurunan dari 1,17 menjadi 1,04,” tambahnya.
Variabel lainnya dalam ST 2023 ialah demografi pengelola usaha menurut jenis kelamin yaitu laki-laki 71,53 persen sedangkan wanita 28,43 persen di tahun 2023.
“Dari 18.748 petani pengguna lahan, 14.111 orang merupakan petani gurem. Berdasarkan persentase RTUP Gurem paling tinggi terdapat di Kecamatan Padang Barat yaitu 94,12 persen, sedangkan paling rendah di Kecamatan Nanggalo 59,92 persen,” ungkap Rita.
Variabel lainnya yang dijelaskan adalah petani milenial dan urban farming yang mempunyai peranan penting dalam menciptakan pertanian modern.
“Jumlah petani milenial (umur 19-39) tahun sebanyak 8.779 orang. Jumlah UTP urban farming di Kota Padang sebanyak 68 unit. Urban Farming adalah usaha pertanian di lahan terbatas yang sebagian besar media tanam tidak dipermukaan tanah,” terangnya.
Ia juga menjelaskan sebanyak 77,52% UTP budidaya tanaman dan perikanan menggunakan pupuk di Kota Padang.
“Perkembangan populasi sapi sebanyak 8.821 ekor dan kerbau 156 ekor di tahun 2023. Tak hanya itu, terdapat sepuluh komoditas terbanyak yang diusahakan oleh UTP di tahun 2023 yaitu padi sawah inbrida, ayam kampung biasa, sapi potong, durian lainnya, kelapa, pinang/jambe, petai, kambing potong, manggis dan kangkung,” tutupnya. (rdr)