“Indonesia juga dihadapkan dengan kemampuan peremajaan alutsista yang ada. Artinya, penguatan aspek pertahanan ini menjadi bagian penting,” katanya.
Selain itu, Khairul juga menekankan pentingnya setiap capres untuk mendalami beberapa isu penting bidang pertahanan, di antaranya pembangunan postur dan sistem pertahanan.
Dari paparan visi misi yang diusung, Khairul menilai ketiga pasangan calon telah membicarakan tentang pembangunan kekuatan pertahanan.
Namun, sayangnya, hal itu belum dikaitkan dengan kemampuan beradaptasi lingkungan strategis.
Menurutnya, hal itu penting untuk dibahas atau dimasukkan ke dalam visi dan misi masing-masing capres, mengingat dunia sedang dihadapi kondisi ketidakpastian.
“Perlu diingat, peperangan di masa depan itu bersifat kabur. Misalnya mengenai batas-batas antara wilayah militer dan sipil atau wilayah politik dan militer,” tuturnya. (rdr/ant)