PADANG, RADARSUMBAR.COM – Sejak dicanangkan Wali Kota Padang pada 19 September 2023 lalu, pelaksanaan Muatan Lokal (Mulok) Keminangkabauan yang diterapkan bagi peserta didik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Padang terus berjalan dengan efektif.
Seperti pelaksanaan Mulok di SMPN 12 Padang, Selasa (16/1/2023). Seluruh murid terlihat mengikuti kegiatan adat, seni dan budaya Minangkabau dengan masing-masing menggunakan pakaian adat Minangkabau.
Hal ini mendapatkan apresiasi dari Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Padang Andree Algamar, yang hadir menyaksikan pelaksanaan Mulok Keminangkabauan di salah satu SMP negeri di Kota Padang ini.
“Alhamdulillah, atas nama Pemerintah Kota Padang, kita sangat mengapresiasi pelaksanaan Mulok Keminangkabauan di SMPN 12 Padang ini. Para peserta didik tampak mengikuti dengan antusias dan juga mampu menampilkan berbagai penampilan adat, seni dan budaya Minangkabau dengan begitu baik,” ungkap Sekdako Padang.
Pelaksanaan Mulok Keminangkabauan di SMPN 12 ini diawali dengan Tari Pasambahan yang disonsong Silek jo Galombang. Kemudian dilanjutkan Penampilan Tari Dek Basamo, Drama Singkek tentang Silek hingga menyanyikan Lagu Minang yang ditutup Pembacaan Kalam Ilahi dan Doa Basamo.
“Saya berterima kasih kepada Kepala Sekolah dan para guru di SMPN 12 Padang, serta seluruh siswa yang mendukung pelaksanaan Mulok Keminangkabauan ini. Semoga hal ini berjalan rutin dan bisa kita jalankan dengan baik,” harap Andree.
Lebih jauh dijelaskan Andree, Mulok Keminangkabauan adalah upaya Pemerintah Kota Padang dalam menanamkan karakter Minangkabau kepada para siswa, yang bertujuan untuk mewujudkan peserta didik Kota Padang yang paham akan adat dan budaya Minangkabau serta berakhlak mulia.
“Mulok Keminangkabauan masuk dalam mata pelajaran ekstrakurikuler yang dilaksanakan selama dua jam di jam pertama pembelajaran setiap hari Selasa. Kita juga berharap, adanya mata pelajaran muatan lokal ini membuat pelajar di Kota Padang terhindar dari hal-hal negatif yang bisa merusak masa depan mereka,” imbuh Sekdako Padang. (rdr)