PADANG, RADARSUMBAR.COM – Ledakan diduga terjadi di Semen Padang Hospital (SPH), Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) pada Selasa (30/1/2024) sore.
Informasi yang diterima Radarsumbar.com, ledakan tersebut dilaporkan terjadi di salah satu lantai rumah sakit yang diklaim termegah di Sumbar tersebut.
Kabar tersebut dibenarkan oleh Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Pauh, AKP Nasirwan.
“Betul (ada ledakan),” katanya saat dikonfirmasi via pesan singkat.
Nasirwan mengatakan, polisi sudah dan saat ini masih berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
“(Kami) masih di TKP,” katanya.
Dalam video yang beredar di sejumlah grup percakapan media sosial (medsos), terlihat sejumlah orang berbondong-bondong diarahkan untuk keluar dari bangunan yang meledak dengan hati-hati.
“Elok-elok buk, listrik lai aman kan? Kalau listrik alah mati sadonyo kan? Ko banyak aie ko ha, dari ma lah asalnyo ko ha, di siko barapi tadi mah, wak pas maambiak apo tadi tuh. (Hati-hati buk. Aliran listrik sudah dipadamkan semuanya kan? Soalnya banyak air nih. Dari mana lah asal api ini, saya kebetulan sedang mengambil sesuatu tadi tuh,” ucap seseorang dalam video tersebut.
Sementara itu, Humas SPH, Kiki saat dikonfirmasi membenarkan kabar tersebut.
Namun, Kiki tidak menjelaskan secara rinci penyebab kejadian dan mengeklaim bahwa pihaknya saat ini sedang fokus terhadap proses evakuasi pasien dan tenaga kesehatan (nakes).
“Kami belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut, mohon maaf,” tuturnya.
Usai insiden tersebut, pihak kepolisian memastikan ledakan yang terjadi di Semen Padang Hospital (SPH) pada Selasa (30/1/2024) sore bukan karena bom.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Padang, Kombes Ferry Harahap saat mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) pasca ledakan di rumah sakit yang diklaim termegah di Sumatera Barat (Sumbar) tersebut.
“Tolong diperjelas ke masyarakat agar tidak panik bahwa ini bukan ledakan bom,” kata Kapolresta Padang kepada awak media.
“Tolong diperjelas ke masyarakat agar tidak panik bahwa ini bukan ledakan bom,” kata Kapolresta kepada awak media.
Ferry mengatakan, saat ini pihak rumah sakit sedang fokus pada evakuasi pasien rawat inap ke sejumlah rumah sakit di Kota Padang, termasuk juga pasien rawat jalan dan pasien yang sedang berada di unit gawat darurat diperbolehkan pulang.
“Pasca ledakan, rumah sakit ini tidak beroperasi sehingga pasien-pasien ini dievakuasi ke rumah sakit lain,” kata Ferry.
Mengenai sumber atau penyebab ledakan, Kapolresta menegaskan saat ini polisi, khususnya tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis), masih terus mendalami dan menyelidiki.
Dari hasil pengamatan sementara, katanya, fasilitas di lantai tujuh rumah sakit tersebut terdampak cukup parah akibat ledakan. Namun, belum diketahui pasti apa saja alat-alat yang rusak.
“Pekerjanya (teknisi AC) ini istirahat, kemungkinan lupa mematikan kabel las atau menutup katupnya, sehingga meledak enam outdoor Central AC, karena AC-nya ini sentral, mengakibatkan ledakan di lantai 1, tepatnya di depan lift,” katanya. (rdr)