Waduh! Beredar Video Caleg PKS Sebut Bungus Daerah Terpencil

Caleg yang diketahui bernama Devi Erawati ini merupakan caleg DPRD Provinsi Sumbar dari Dapil 1 Kota Padang dengan nomor urut 6.

Postingan Caleg PKS sebut Bungus terisolir di TikTok. (dok. tangkapan layar)

Postingan Caleg PKS sebut Bungus terisolir di TikTok. (dok. tangkapan layar)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Sebuah video seorang calon legislatif (Caleg) di Kota Padang viral di TikTok. Dalam video tersebut, terlihat jika caleg dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini berbicara tentang daerah Bungus, Kota Padang yang disebut terpencil.

Dari video, caleg yang diketahui bernama Devi Erawati ini merupakan caleg DPRD Provinsi Sumbar dari Dapil 1 Kota Padang dengan nomor urut 6.

“Menurut ceritanya, ternyata mereka ini, bapak ini dari Bungus ya maklum ya. Kalau orang Bungus ya dari Padang itu pasti ya daerah terpencil agak jauh dari Kota Padang.”

“Diajaklah kata jalan-jalan ke Padang, tentu senang dong mereka diajak jalan-jalan ke Padang. Katanya nanti mau diajak makan ke Lamun Ombak, tentunya mereka terima ajakan seperti itu,” katanya dalam penggalan video tersebut.

Sontak saja, video yang diunggah oleh akun @zulkifli0896 dengan judul ‘Caleg PKS Penyebar Hoax‘ diposting 7 Februari 2024 sekitar pukul 19.00 WIB untuk langsung menjadi pembicaraan di media sosial (viral).

Hingga Kamis (8/2/2024) pukul 10.10 WIB, video ini sudah ditonton 7917 kali dan kemungkinan akan bertamnbah. Selain itu, juga 45 komentar yang ditulis oleh netizen di postingan tersebut, rata-rata diisi komentar hujatan.

Akun @sarentwo berkomentar “3 periode pks d sumbar, apa perubahannya????”

Akun @ommy4652 menulis “Mama bungus daerah terpencil oooi jaaan mamburuak an urang Bunguih yo”

Akun @yunisonita berkomentar “sok tau ibuk ko mah, terkenal bunggus tu samo kapalo lauk mah,ndak samo jo tampek ibuk doh”

Akun @Biya anak 2 juga ikut berkomentar “PKS lagi PKS lagi kemaren sappe sekarang Devi. stop hoax….🥺🥺

Hingga berita ini diturunkan, postingan TikTok tersebut masih tersebar ke grup-grup WhatsApp dan juga jadi bahan perdebatan bagi para netizen. (rdr)

Exit mobile version