Beruntung, lanjutnya dalam peristiwa pohon tumbang dan longsor tersebut tidak ada korban jiwa karena bencana tersebut hanya menimpa bagian teras dan dapur rumah warga.
“Untuk korban kami berikan logistik diantaranya terpal dan makanan,” ujarnya.
Ia mengatakan terjadi korban jiwa pada Minggu (1/12/2024) yakni seorang anak yang sedang mandi di muara sungai. Anak tersebut diketahui tidak bisa beranang sehingga hanyut terbawa arus yang saat itu juga terjadi air laut pasang naik.
Sedangkan air tergenang, kata dia terjadi di sejumlah lokasi karena sistem drainase yang belum maksimal menampung debit air akibat tingginya curah hujan.
Ia menyampaikan banjir terparah yang menerjang daerah itu dalam tahun ini terjadi pada awal tahun 2024. Banjir yang terjadi di Pariaman tidak saja disebabkan karena cuaca ekstrem namun juga akibat air pasang laut naik.
“Jadi kalau terjadi hujan lebih dari 2 jam maka warga diminta waspada, apalagi saat air laut pasang naik,” tambahnya. (rdr/ant)