Sementara itu, Nia mengatakan dirinya berkendara di kawasan tersebut seperti biasanya namun saat peristiwa itu terjadi sedang hujan.
“Namun tiba-tiba pohonnya tumbang,” katanya.
Usai kejadian dirinya langsung pulang karena hanya mengalami luka ringan sehingga tidak menjalani perawatan di rumah sakit.
Diketahui Pariaman merupakan kawasan rawan bencana dengan kejadian yang mendominasi pohon tumbang akibat angin kencang dan faktor kondisi pohon yang lapuk karena relatif tua.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga Sumatera Barat untuk mewaspadai potensi kebencanaan akibat cuaca ekstrem yang saat ini terjadi di daerah setempat.
Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Minangkabau, Desindra Deddy Kurniawan dalam rilis resmi secara tertulis mengungkap dinamika atmosfer yang memengaruhi kondisi cuaca di Sumbar.
“BMKG Minangkabau menghimbau masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang pada bulan Desember ini khususnya pada periode Nataru 2024 /2025,” kata Desindra. (rdr/ant)