PARIAMAN, RADARSUMBAR.COM – Wali Kota (Wako) Pariaman, Sumatera Barat Genius Umar menitipkan keberlanjutan pemanfaatan KRI Teluk Bone 511 untuk dijadikan museum bahari kepada pemimpin daerah selanjutnya.
“Mudah-mudahan pengembangan eks kapal perang Teluk Bone ini bisa dilanjutkan ke depannya,” kata Genius di Pariaman, Sabtu.
Hal tersebut ia sampaikan karena masa jabatan dirinya sebagai Wako Pariaman dan Mardison Mahyuddin sebagai Wakil Wali Kota Pariaman akan berakhir pada 9 Oktober 2023.
Ia mengatakan rencananya kapal perang bekas tersebut akan dijadikan sebagai museum bahari yang tujuannya untuk sarana edukasi sejarah serta memperkuat Pariaman sebagai kota maritim dan bekas Pangkalan Besar Angkatan Laut RI.
Ia menyampaikan perjuangan pihaknya beserta pihak terkait mendatangkan kapal perang bekas mulai dari proses hibah hingga membawa dari Surabaya ke Pariaman
“Dari Surabaya KRI Teluk Bone 511 ini ditarik oleh Take Boat Fatmawati menuju ke Kota Pariaman dengan melewati beberapa proses persinggahan karena faktor cuaca,” katanya.
Bahkan sebelumnya, lanjutnya Pariaman akan mendapatkan Teluk Ratai namun kapal perang bekas tersebut karam dalam masih proses hibah sehingga digantikan dengan KRI Teluk Bone.
Ia berharap pemimpin Pemkot Pariaman ke depan dapat meneruskan perjuangan yang telah pihaknya untuk menjadikan kapal perang bekas tersebut menjadi museum bahari yang tentunya hal itu pertama di Indonesia.
Ia juga berharap dengan adanya kapal perang tersebut maka dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Pariaman sehingga dapat meningkatkan perekonomian warga di daerah itu.
Sebelumnya, Wali Kota (Wako) Pariaman, Sumatera Barat Genius Umar mengatakan kedatangan eks kapal perang KRI Teluk Bone 511 untuk dijadikan museum bahari dapat memperkuat daerah itu sebagai kota maritim dan sejarah sebagai pangkalan besar Angkatan Laut RI.
“Dengan kedatangan eks KRI Teluk Bone 511 di Kota Pariaman ini maka menegaskan bahwa Pariaman adalah kota maritim yang ada di Indonesia,” kata Wali Kota Pariaman Genius Umar di Pariaman.
Ia mengatakan kapal perang bekas tersebut akan dijadikan museum bahari guna mengedukasi generasi muda dan menurutnya hal tersebut pertama di Indonesia.
Museum tersebut dibuat karena Pariaman memiliki sejarah sebagai Markas Besar Angkatan Laut RI pada 1946. (rdr/ant)