Apalagi Sumbar secara umum dan Pasbar secara khusus adalah daerah yang dekat dengan sumber gempa seperti delapan segmen gempa di Sumbar dan gempa megathrust di sepanjang pantai Sumbar yang berpotensi sewaktu waktu dapat menyebabkan bencana gempa bumi dan tsunami.
Sementara itu, Ketua Tim Pusat Kajian Bencana UNP, Rusnardi berharap Pemkab Pasaman Barat dapat mendukung kegiatan ini sehingga terkait kerentanan dampak bencana gempa bumi terhadap gedung pemerintah dan gedung pelayanan publik dapat dilakukan asesmen.
“Antisipasi harus dilakukan dalam upaya pencegahan korban jika suatu saat terjadi gempa. Sampel bangunan itu akan dikaji dan akan kami sampaikan ke Pemkab Pasaman Barat,” imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, Kabupaten Pasaman Barat mengalami gempa pada 2022 lalu yang mengakibatkan ratusan rumah warga terdampak termasuk bangunan Pemkab Pasbar. (rdr/ant)