Kerusakan infrastruktur, yang didominasi oleh jalan berlubang ini, sangat berpotensi mengakibatkan kecelakaan lalu-lintas dan kemacetan.
“Kami minta maaf jika terganggu dengan aktifitas kendaraan pengangkut buah sawit hasil petani warga sini juga. Hanya ini jalan satu satunya akses membawa hasil petani sawit bisa keluar,” ujarnya.
Salah seorang warga Ujung Gading Firman mengatakan agar masyarakat saling memahami kerusakan jalan bukan saja karena dilalui kendaraan tronton pembawa sawit saja.
“Kita minta pemerintah melalui DPRD untuk menganggarkan pembangunan jalan tersebut. Sehingga kita masyarakat tidak saling menyalahkan baik yang pengguna jalan maupun pengusaha sawit dan masyarakat karena kita saling ketergantungan,” harapnya.
Warga berharap jalan itu dibangun secepatnya karena dari informasi dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sudah di rencanakan 2024 dan akan di bangun di tahun 2025.
“Karena sekarang anggaran pemkab lagi defisit jadinya lambat perbaikan jalan sini,” ujarnya.
Ia menyebutkan jalan di daerah itu sudah lama mengalami kerusakan dengan banyaknya jalan yang berlubang.
“Kami warga Koto Sawah ini sangat berharap pemerintah bisa segera membangun jalan ini sehingga tidak membahayakan bagi pengendara,” katanya. (rdr/ant)