Hingga saat ini pihaknya telah menyalurkan 17.122 ton pupuk bersubsidi urea dan phonska kepada kelompok tani di daerah itu
Ia merinci untuk urea telah tersalurkan 47,04 persen atau 9.148 ton dan phonska sebesar 42,52 persen atau 7.974 ton. Total tersalurkan sebanyak 17.122 ton dari alokasi 38.200 ton.
Untuk alokasi pupuk bersubsidi pada merupakan tertinggi di Sumbar sebesar 38.200 ton yang sebelumnya hanya 20.156 ton.
“Kita bersyukur ada penambahan alokasi pada 2024 ini. Pupuk bersubsidi itu terdiri dari urea dan NPK,” katanya.
Ia menyebutkan dari alokasi 38.200 ton itu terdiri dari urea 19.447 ton dan NPK sebanyak 18.753 ton sedangkan sebelumnya urea hanya 11.383 ton dan NPK sebanyak 8.773 ton.
“Terjadi penambahan untuk urea sebanyak 8.064 ton dan NPK bertambah 9,98 ton,” katanya.
Ia menjelaskan Pasaman Barat menjadi salah satu sentra penghasil jagung terbesar di Sumbar. (rdr/ant)