SIMPANGEMPAT, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura optimalkan sekolah lapangan melalui penyuluh pertanian yang tersebar di 11 kecamatan dalam upaya meningkatkan pengetahuan petani dalam bercocok tanam.
“Sekolah lapangan rutin kita lakukan bersama petani. Banyak permasalahan terkait bercocok tanam yang dibahas dan dicarikan solusinya,” kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Pasaman Barat Doddy San Ismail di Simpang Empat, Minggu.
Ia mengatakan saat ini ada 95 orang penyuluh pertanian yang menjadi garda terdepan dalam upaya meningkatkan pengetahuan petani sejak tanam sampai panen.
Menurutnya sekolah lapangan yang diadakan penyuluh memberikan edukasi ke petani mulai dari pengetahuan sejak masa tanam, pengolahan, antisipasi hama, panen sampai pascapanen.
“Rata-rata petani sangat antusias mengikuti sekolah lapangan yang kita adakan. Pengetahuan mengenai bercocok tanam harus tetap diberikan,” katanya.
Pihaknya juga selalu menyarankan ke petani agar melakukan tanam empat kali per tahun agar produksi naik. Sebab, saat ini petani sawah di Pasaman Barat pada umumnya menanam dua kali setahun.
“Kita juga selalu menyarankan agar petani menjual dalam bentuk beras tidak hanya dalam bentuk gabah. Jika dijual bentuk gabah hanya bisa Rp7. 000 per kilogram sedangkan kalau beras Rp13 ribu,” ujarnya.
Ia mengharapkan kedepannya jumlah penyuluh pertanian akan semakin meningkat dengan adanya penambahan formasi dari pemerintah pusat. Sebab keberadaan penyuluh sangat penting bagi petani.
Untuk produksi padi Januari-Agustus 2024 di Pasaman Barat mencapai 58.415 ton dari terget 103.684 ton selama 2024.
Untuk mencapai target produksi itu maka pihaknya melakukan sejumlah upaya yakni melakukan rehab jaringan irigasi tersier, pembangunan jalan usaha tani dan bantuan alat mesin pertanian.
Selain itu juga memanfaatkan lahan perkebunan yang saat ini masa peremajaan sawit rakyat.
Lalu memanfaatkan lahan-lahan yang berpotensi untuk pertanaman padi dan jagung melalui pola tanaman sela berupa tumpang sari, tumpeng sisip dan pola lainnya.
Daerah sentra padi di Pasaman Barat terletak di Kecamatan Talamau, Kinali, Ranah Batahan dan Gunung Tuleh.
Produksi padi terus mengalami peningkatan sejak 2022. Untuk tahun 2022 produksi padi 95.753 ton, pada 2023 naik menjadi 100.597 ton dan pada 2024 ditargetkan produksi menjadi 109.842 ton. (rdr/ant)