Petani Jagung di Pasaman Barat Diimbau Pakai Bibit Unggul

Pada periode Januari sampai April 2024 produksi jagung telah mencapai 78.564 ton dari 232.896 ton selama 2024.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Pasaman Barat Doddy San Ismail (pakai peci) saat meninjau lahan jagung masyarakat usai panen di Sungai Talang Kecamatan Luhak Nan Duo beberapa waktu lalu. (Foto: Dok. Antara/HO- DTPH Pasaman Barat)

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Pasaman Barat Doddy San Ismail (pakai peci) saat meninjau lahan jagung masyarakat usai panen di Sungai Talang Kecamatan Luhak Nan Duo beberapa waktu lalu. (Foto: Dok. Antara/HO- DTPH Pasaman Barat)

SIMPANG EMPAT, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasaman Barat (Pasbar) mengimbau petani memakai bibit unggul agar produksi jagung tetap terjaga dan meningkat.

“Melalui penyuluh pertanian yang ada di setiap 11 kecamatan yang ada, kami terus memberikan penyuluhan kepada petani jagung,” kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Kabupaten Pasaman Barat, Doddy San Ismail, Kamis (23/5/2024).

Menurutnya, dengan memakai bibit unggul maka hasil yang diperoleh petani akan tetap terjaga. Apalagi jika diikuti dengan pemupukan yang cukup.

“Hingga saat ini produksi jagung terus meningkat setiap tahunnya. Pada 2022 produksi jagung 215.650 ton per tahun dan tahun 2023 naik menjadi 217.971 ton,” katanya.

Lalu pada periode Januari sampai April 2024 produksi jagung telah mencapai 78.564 ton dari 232.896 ton selama 2024.

“Penyuluhan terus kami lakukan kepada kelompok tani yang ada. Jika memang ada keraguan maka kami selalu membuka diri untuk memberikan bimbingan mengenai persoalan tanaman jagung,” katanya.

Sentra tanaman jagung terbesar, katanya, berada di Kecamatan Luhak Nan Duo, disusul oleh Kecamatan Pasaman dan Talamau.

Lalu Kecamatan Ranah Batahan, Kecamatan Kinali, Kecamatan Koto Balingka dan Kecamatan Sungai Beremas.

Selanjutnya produksi jagung juga ada Kecamatan Sungai Aur, Kecamatan Lembah Melintang, Kecamatan Gunung Tuleh dan Kecamatan Sasak Ranah Pasisia.

“Kami juga menyediakan pupuk bersubsidi bagi petani sesuai permintaan kelompok,” katanya.

Untuk alokasi pupuk pada 2024 bersubsidi merupakan tertinggi di Sumbar sebesar 38.200 ton yang sebelumnya tahun 2023 hanya 20.156 ton.

“Kami bersyukur ada penambahan alokasi pada 2024 ini. Pupuk bersubsidi itu terdiri dari urea dan NPK,” katanya.

Ia menyebutkan dari alokasi 38.200 ton itu terdiri dari urea 19.447 ton dan NPK sebanyak 18.753 ton sedangkan sebelumnya urea hanya 11.383 ton dan NPK sebanyak 8.773 ton.

“Terjadi penambahan untuk urea sebanyak 8.064 ton dan NPK bertambah 9,98 ton,” katanya.

Kabupaten Pasaman Barat, kata Doddy, menjadi salah satu sentra penghasil jagung terbesar di Sumbar.

Tanaman jagung bisa menjadi tanaman alternatif para petani karena masa panen relatif singkat, bisa empat atau enam bulan dengan harga yang relatif bertahan. (rdr/ant)

Exit mobile version