SIMPANGEMPAT, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat membuat inovasi dalam upaya mengatasi masalah di nagari (desa adat) dengan mencarikan solusinya berupa kegiatan Klinik Nagari Keliling (Klingking).
Camat Pasaman Andre Affandi di Simpang Empat, Minggu, mengatakan inovasi ini telah diterapkan sejak November 2023 lalu dan terus berjalan hingga saat ini.
“Kegiatan Klingking itupun telah berjalan di 16 nagari (desa adat) yang ada. Permasalahan dan solusinya dituangkan dalam notulen. Saat ini kita akan mengevaluasi permasalahan itu dan akan menampung jika ada permasalahan baru di nagari yang ada,” katanya.
Menurut Andre Affandi, inovasi Klingking sangat bagus untuk terus diterapkan karena dengan adanya kegiatan itu maka permasalahan di nagari dapat diketahui dan dicarikan solusinya.
Ia mencontohkan permasalahan yang telah diselesaikan adalah persoalan tanah hibah masyarakat terdahulu semenjak zaman kepala desa yang diperuntukan menjadi asset desa tapi karena minimnya bukti dan alas hak, tanah tersebut dikuasi pihak lain baik keturunan pemilik yang menyerahkan atau pihak yang tidak ada katanya dengan tanah itu.
Terhadap permasalahan itu pihaknya memberikan solusi seluruh pihak yang masih hidup dijadikan saksi-saksi dengan membuat pernyataan tertulis menyatakan pemilik tanah telah menyerahkan tanah kepada desa sebagai aset desa.
Adapun nagari yang memiliki wilayah di tanah tersebut mengundang rapat sepadan tanah, ninik amak yang ada sekarang, tokoh masyarakat dan seluruh saksi hidup serta elemen pemerintah sekarang untuk bersepakat dengan notulen tertulis menyatakan tanah tersebut adalah tanah asset desa yang sekarang disebut pemerintah nagari untuk diterbitkan sporadik dan dianggarkan biaya sertifikatnya atas nama pemerintah nagari.
Serta mengarahkan nagari koordinasi dengan Badan Pertanahan Nasional untuk penganggaran biaya pensertifikatan tanah tersebut agar memiliki legal standing yang kuat.
“Itu salah satu contoh permasalahan yang telah kita carikan solusinya. Masih banyak lagi permasalahan yang kita atasi melalui inovasi Klingking,” ujarnya.
Menurutnya latar belakang dibuatnya inovasi ini adalah adanya pemekaran nagari di Pasaman Barat. Jumlah Nagari di Kecamatan Pasaman yang pada awalnya tiga nagari induk bertambah menjadi 16 nagari.