SIMPANGEMPAT, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat melakukan panen perdana padi sebanyak 85 ton dari luas tanam 16,25 hektare di Nagari Pujorahayu Kecamatan Luhak Nan Duo Nagari yang dibiayai dari dana desa (nagari), Senin.
“Ini panen perdana dalam rangka meningkatkan penyediaan padi atau gabah dan menopang ketahanan pangan di Nagari Pujorahayu khususnya dan Pasaman Barat umumnya,” kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Pasaman Barat Doddy San Ismail di Simpang Empat, Senin.
Ia mengatakan penanaman padi di kelompok Pujorahayu itu menggunakan program dana nagari dalam upaya menjaga ketahanan pangan di daerah itu.
“Sejak tanam sampai panen penyuluh pertanian mendampingi petani sehingga hasil yang diperoleh dapat maksimal. Pemberdayaan dan pendampingan selalu kita lakukan,” katanya.
Menurutnya realisasi produksi padi hingga pertengahan Oktober 2024 mencapai 65 ribu ton dari target 103.684 ton selama 2024.
“Di sisa waktu ini sampai akhir tahun kita optimis mencapai target yang ditetapkan,” katanya.
Menurut dia, untuk mencapai target produksi itu maka pihaknya melakukan sejumlah upaya yakni melakukan rehab jaringan irigasi tersier, pembangunan jalan usaha tani dan bantuan alat mesin pertanian.
Selain itu juga memanfaatkan lahan perkebunan yang saat ini masa peremajaan sawit rakyat.
Lalu memanfaatkan lahan-lahan yang berpotensi untuk pertanaman padi dan jagung melalui pola tanaman sela berupa tumpang sari, tumpeng sisip dan pola lainnya.
“Pemberian saprodi benih, pupuk dan pestisida serta alat dan mesin pertanian berupa pompanisasi, traktor, combine harvester,” katanya.
Selain itu juga membenahi dan merawat saluran irigasi dalam rangka pemenuhan air bagi lahan persawahan.
“Berbagai upaya itu akan kita lakukan sehingga target produksi padi yang ditetapkan dapat tercapai,” katanya.
Adapun sentra padi di Pasaman Barat terletak di Kecamatan Talamau, Kinali, Ranah Batahan dan Gunung Tuleh.
Produksi padi terus mengalami peningkatan sejak 2022. Untuk tahun 2022 produksi padi 95.753 ton, pada 2023 naik menjadi 100.597 ton dan pada 2024 ditargetkan produksi menjadi 109.842 ton. (rdr/ant)