“Sebagian besar dana desa akan digunakan untuk meningkatkan ketahanan pangan desa, termasuk untuk program-program prioritas seperti budidaya petelur, ikan lele, nila, gurami, serta budidaya sapi dan kambing. Selain itu, pemanfaatan lahan pekarangan untuk menanam sayuran, budidaya jagung, dan padi juga akan didorong,” jelas Syaikul.
Syaikul juga menambahkan bahwa minimal 20 persen dana desa akan dialokasikan untuk ketahanan pangan desa, sementara 15 persen maksimal untuk bantuan langsung tunai, serta untuk program desa tanggap terhadap perubahan iklim atau bencana. Selain itu, dana desa juga digunakan untuk program penanganan stunting dan untuk memenuhi kebutuhan desa lainnya.
Pada 2024, sebagian dana desa telah digunakan untuk mendukung ketahanan pangan dengan kegiatan-kegiatan budidaya alam dan mitigasi bencana alam dan non-alam. Semua program ini turut didukung oleh anggaran dari masing-masing nagari.
“Melalui dana desa, kami berharap bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa dan mempercepat pembangunan yang merata di seluruh nagari di Pasaman Barat,” tambahnya. (rdr/ant)
Komentar