Untuk itu, Dinas Ketahanan Pangan mendorong edukasi dan pemberdayaan rumah tangga serta kelompok wanita tani agar dapat menyajikan menu B2SA dari bahan pangan lokal yang mudah diakses dan terjangkau.
“Masyarakat harus mulai memahami bahwa kenyang tidak harus dari nasi. Ada banyak sumber karbohidrat lokal yang setara, bahkan lebih bergizi,” katanya.
Ekadiana menjelaskan, satu porsi nasi (100 gram) bisa digantikan dengan:
- 2 buah kentang (210 gram)
- 2,5 buah pisang
- 3 buah jagung
- 1 buah talas
- 1,5 potong singkong
- 1 buah ubi jalar
Setiap jenis pangan lokal tersebut memiliki keunggulan masing-masing: kentang kaya antioksidan, pisang mengandung zat besi, jagung berserat tinggi, talas mengandung kalsium, singkong mengurangi risiko diabetes, dan ubi jalar tinggi antioksidan.
“Melalui pangan lokal, masyarakat bisa hidup sehat dan bahagia. Ini sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap beras, walaupun stok beras di Pasaman Barat saat ini aman,” katanya. (rdr/ant)





















