500 Hektare Alpukat di Pasbar Kena Hama, Petani Merugi

Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Pasaman Barat Dody San Ismail bersama tim saat menggelar penyuluhan kepada petani untuk membasmi hama kutu putih pada tanaman alpukat. (Antara/Altas Maulana)

SIMPANG EMPAT, RADARSUMBAR.COM – Ratusan hektare tanaman alpukat di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), Sumatera Barat diserang hama kutu putih menyebabkan produksi jauh berkurang dari biasanya.

“Sekitar 500 hektare tanaman alpukat petani diserang hama kutu putih. Penyebaran hama itu merata di setiap tanaman alpukat,” kata Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Pasaman Barat Dody San Ismail di Simpang Empat, Kamis (27/1/2022).

Ia mengatakan kerugian yang dialami petani cukup besar. Jika satu hari bisa panen delapan ton alpukat per hektare, sekarang semenjak di serang hama kutu putih maksimal hanya dua ton. “Inilah tantangan kita, ancaman bagi petani ke depan. Ini kita lakukan untuk memelihara tanaman terutama alpukat. Namun, kita juga perlu melakukan langkah awal pencegahan dengan penyemprotan hama dan sebagainya,” katanya.

Ia tidak ingin budidaya alpukat mengalami penurunan seperti Jeruk Batang Saman yang hampir habis, sehingga petani diharapkan tetap semangat memberantas hama kutu putih tersebut. Pihaknya pada Rabu (26/1/2022) telah melakukan penyuluhan massal tentang Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) di Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Karya Bersama Plasma Giri Maju.

Menurutnya penyuluhan itu dilakukan penting dilakukan agar bersama-sama menanggulangi hama kutu putih yang mengancam produksi alpukat di Pasaman Barat, karena alpukat merupakan komoditi unggulan di Pasaman Barat. “Sekarang kita telah melakukan penyuluhan kepada petani, untuk mengupayakan apa-apa yang musti dilakukan dalam menanggulangi hama kutu putih ini,” katanya.

Sementara itu, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Karya Bersama Amri mengatakan jika alpukat yang menimpa petani di kelompok taninya memang luar biasa akibat hama kutu putih. Hama Kutu putih bisa menyebar dari satu pohon ke pohon yang lainnya. “Hama kutu putih ini benar-benar membuat rugi petani alpukat, karena hasil panen kami terjun bebas dari delapan ton per hari menjadi dua ton,” ujarnya.

Ia menambahkan, saat ini petani mengharapkan kerjasama dengan pemerintah daerah agar hama kutu putih bisa ditanggulangi agar petani alpukat bisa pulih kembali. “Karena alpukat Pasaman Barat ini tergolong bagus dan menjadi komoditi unggulan daerah,” katanya. (ant)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version