Takut Gempa Susulan dan Longsor, Warga Pasbar masih Bertahan di Pengungsian

Sejumlah pengungsi korban gempa bumi berada di dalam tenda pengungsian di halaman Kantor Bupati Pasaman Barat, Sumatera Barat, Sabtu (26/2/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi/wsj.

SIMPANG EMPAT, RADARSUMBAR.COM – Korban terdampak gempa di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat masih bertahan di tenda-tenda pengungsian karena masih trauma dengan gempa susulan.

“Kami masih trauma ada gempa susulan dan kalaupun balik ke rumah tidak bisa karena rumah kami tidak bisa dihuni lagi,” kata salah seorang pengungsi Yati (52) di halaman Kantor Bupati Pasaman Barat di Simpang Empat, Senin (28/2/2022).

Para pengungsi pada Senin (28/2/2022) pagi ini masih di tenda duduk-duduk dan anak-anak terlihat bermain-main di luar tenda. Ada juga yang mengikuti senam trauma healing sebagai proses penyembuhan trauma bagi warga.

Pengungsi lainnya, Silam (60) dari Jorong Simpang Timbo Abu mengatakan ia bersama keluarga sengaja mengungsi ke posko pengungsian utama di halaman kantor bupati karena takut gempa susulan dan longsor. “Daerah kami berada di kaki Gunung Talamau dan getaran gempa sangat terasa. Apalagi di kaki Gunung Talamau juga terlihat sudah ada longsor,” ujarnya.

Dengan ancaman longsor itu, katanya keluarganya mengungsi ke posko utama halaman kantor bupati di Simpang Empat. “Kami merasa aman karena jauh dari ancaman longsor,” kata warga lainnya Dalih (59).

Sementara itu Pemkab Pasaman Barat terus menerima berbagai bantuan di posko bencana rumah dinas bupati dari berbagai pihak.

Selain itu juga terus menyalurkan ke warga terdampak gempa. Baik langsung maupun ke posko pengungsian yang tersebar di Kecamatan Talamau dan Kecamatan Kinali. “Kebutuhan warga atau pengungsi terus kita penuhi dengan membagikannya langsung melalui tim yang sudah ditunjuk,” kata Bupati Pasaman Barat Hamsuardi.

Hingga Senin (28/2/2022) dampak kerusakan Infrastruktur sementara akibat gempa yakni rusaknya jalan Provinsi Simpang Empat – Panti kilometer 18 sampai dengan kilometer 20, rusaknya aprit jembatan Batang Parhiasan dan Batang Kuranji Kajai, serta rusaknya pipa saluran air bersih dan irigasi.

Selain itu kerusakan pada bidang sarana dan prasarana umum, diantaranya 15 rumah ibadah rusak baik sedang dan berat, 5 unit Sekolah SD dan SLTP di Kecamatan Talamau dan Kinali rusak sedang dan berat.

Selanjutnya 10 kantor pemerintahan dan sarana pendukungnya rusak ringan dan berat, 500 rumah penduduk baik ringan sedang dan berat.

Selain itu data korban luka ringan saat ini sebanyak 42 orang, luka berat sebanyak 22 orang, dirawat di puskesmas 22 orang, dirujuk ke Rumah Sakit M.Djamil Padang sebanyak 5 orang dan korban meninggal dunia sebanyak 5 orang.

Sebanyak 10.700 orang saat ini mengungsi di tujuh titik posko pengungsian yang disiapkan Pemkab Pasaman Barat. Diantarannya Jorong Timba Abu sebanyak 1500 orang, Jorong Mudik Simpang sebanyak 1.500 orang, lapangan bola Limpato 2.500 orang, lapangan bola Kampung Tangah sebanyak 2.000 orang, lapangan bola Sukamenanti sebanyak 500 orang dan halaman Kantor Bupati sebanyak 2.800 orang. (rdr/ant)

Exit mobile version