SIMPANGEMPAT, RADARSUMBAR.COM – Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Talu, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), Provinsi Sumatera Barat memberikan pelatihan kemandirian bagi warga binaan pemasyarakatan untuk membuat kerajinan tangan berupa vas bunga, mobil-mobilan, sepeda motor gede, kendi, asbak rokok, kapal dan gantungan berupa udang.
Kepala Sub Seksi Pembinaan Lapas kelas III Talu Farizal di Talu, Selasa (27/9/2022), mengatakan pelatihan itu diberikan oleh petugas Lapas Kelas III Talu sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh subsi pembinaan. “Pelatihan kita lakukan di dalam lapas di bawah pengawasan petugas,” katanya.
Ia mengatakan kerajinan bunga memanfaatkan kantong plastik bekas yang diperoleh dari tempat barang titipan berupa makanan dari keluarga Warga Binaan Pemasyarakatan.
Sedangkan guci, truk fuso, asbak, kapal dan motor Harley memanfaatkan koran bekas, lem korea serta pewarna makanan untuk memberikan warna agar lebih lebih menarik.
Menurutnya harga satu produk kerajinan tangan beragam mulai dari Rp100 ribu sampai Rp600 ribuan. Untuk pemasaran saat ini baru sebatas kepada petugas, pengunjung dan warga sekitar yang memesan.
Selain pembinaan kemandirian, jelasnya, Lapas Kelas III Talu juga melakukan pembinaan kerohanian berupa membaca Al Quran, praktik shalat jenazah yang bekerjasama dengan KUA Talamau dan panti Asuhan Aisyiyah Talu. “Kita telah menandatangani kerja sama dengan KUA dan panti asuhan tersebut,” ujarnya.
Ia mengakui pembinaan tersebut diberikan pada warga binaan pemasyarakatan agar tidak jenuh selama menjalankan hukuman.
Selain itu, manfaat dari pembinaan ini yaitu memberikan ilmu keterampilan paham agama, sehingga setelah bebas nanti bisa membuka usaha dan dapat berbaur dengan masyarakat sekitar. “Saya berharap dengan adanya keterampilan ini kalau ditekunkan bisa menjadi nilai ekonomi bagi warga binaan pemasyarakatan,” harapnya. (rdr/ant)