SIMPANGEMPAT, RADARSUMBAR.COM – Tim Pengabdian Masyarakat Politeknik Negeri Padang (PNP) pada 31 Oktober 2022 lalu, telah melaksanakan kegiatan healing treatment kepada masyarakat Pasaman Barat (Pasbar) yang terdampak gempa bumi magnitudo 6,1 pada 25 Februari 2022.
Tim Pengabdian kepada masyarakat terdiri atas dosen dan mahasiswa PNP yang diketuai oleh Hendro Saptopramono. SS,. MEd in TESOL dengan anggota Novirwan Trinanto,S.E, M.M, Abdiani K Nadra,S.ST.Par.,M.Par, dan Nasrullah, S.T,M.T dan Bunga Azhari.
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat, Hendro Saptopramono di Padang, Rabu (2/11/2022) mengatakan, kegiatan ini untuk membantu menghilangkan trauma pasca gempa warga terutama bagi anak-anak. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan di RA Kasih Ibu di Nagari Kajai, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasbar.
Kepala RA Kasih Ibu, Yusnidar menjelaskan gempa tidak hanya telah merobohkan gedung sekolah yang biasa digunakan untuk proses pembelajaran, tapi juga memberikan dampak secara psikis bagi anak didik.
Proses pembelajaran terpaksa dilaksanakan di ruangan sementara yang kurang layak. Akibatnya, keceriaan, fokus belajar, dan kenyamanan peserta didik menjadi terganggu. Selain itu fasilitas dan sarana serta alat bantu pengajaran banyak yang tidak bisa dipergunakan lagi karena rusak.
Menyikapi situasi dan kondisi tersebut, Tim Pengabdian Masyarakat PNP berinisiatif memberikan bantuan berupa pendampingan healing trauma bagi anak-anak peserta didik di RA Kasih Ibu serta bantuan alat bantu pendidikan yang dapat digunakan oleh anak-anak.
Tokoh masyarakat Nagari Kajai, Erianto sangat mengapresiasi kepedulian dan empati dari kampus PNP tersebut. Menurutnya, PNP sangat tanggap dalam membantu korban bencana gempa di daerahnya. Sebelumnya, PNP juga telah membantu mendirikan hunian sementara (huntara) bagi warga yang rumahnya rusak berat akibat gempa serta memberikan bantuan logistik bagi warga yang membutuhkan.
Lebih lanjut kata Erianto, saat ini masyarakat kenagarian Kajai sangat membutuhkan bantuan bahan material untuk digunakan membangung kembali sarana pendidikan, serta bantuan lain seperti alat bantu pendidikan.
Selain itu, katanya, pendampingan dan konseling healing treatment bagi peserta didik juga akan sangat membantu mengembalikan keceriaan dan menghilangkan trauma siswa sehingga mereka akan lebih fokus dan giat dalam menuntut ilmu. (*/rdr)