Untuk 2022 lalu realisasi produksi perikanan budidaya 5.825 ton dan realisasi produksi perikanan tangkap sebesar 98.407 ton. Ia menjelaskan tahun lalu realisasi produksi di bawah target. Untuk produksi perikanan tangkap disebabkan karena cuaca ekstrim dan menurunnya populasi ikan.
Untuk produksi budidaya tidak mencapai target disebabkan kenaikan harga pakan menyebabkan lesunya usaha budidaya ikan dan juga akibat gempa bumi aliran air sungai dari Gunung Talamau keruh menyebabkan banyak keramba yang gagal panen.
Untuk produksi perikanan tangkap yang dihasilkan mayoritas ikan tongkol, tenggiri, kakap merah, kembung, selar, teri, kerapu, layur, bawal, kwe, cakalang, udang putih, kepiting dan rajungan. “Secara kualitas tidak kalah bersaing dengan daerah penghasil ikan lainnya di Indonesia,” tambahnya.
Ikan yang dihasilkan nelayan di Pasaman Barat selain dipasarkan di Sumbar juga di provinsi lainnya bahkan ada yang sampai ke luar negeri seperti ikan kerapu. (rdr/ant)