SIMPANGEMPAT, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat menargetkan produksi ikan sekitar 114.813 ton selama 2023 dengan berbagai upaya baik peningkatan sarana prasarana (sarpras) nelayan maupun dengan bantuan bibit dan pakan.
“Mudah-mudahan target yang telah ditetapkan itu dapat tercapai nantinya sampai akhir tahun,” kata Kepala Dinas Perikanan Pasaman Barat Zulfi Agus di Simpang Empat, Minggu.
Ia mengatakan untuk target produksi perikanan budidaya sebesar 6.054 ton dan target produksi perikanan tangkap 108.759 ton. Total target produksi ikan sebesar 114.813 ton. Menurutnya langkah mencapai target produksi tahun 2023 untuk perikanan tangkap diantaranya memberikan bantuan sarana dan prasarana penangkapan ikan seperti kapal, mesin kapal dan alat tangkap.
Untuk perikanan budidaya memberikan bantuan sarana budidaya berupa bibit dan pakan serta mesin pembuat pakan ikan. “Selain itu juga meningkatkan kualitas sumber daya manusia para nelayan yang ada melalui sosialisasi dan bimbingan teknis,” ujarnya
Untuk 2022 lalu realisasi produksi perikanan budidaya 5.825 ton dan realisasi produksi perikanan tangkap sebesar 98.407 ton. Ia menjelaskan tahun lalu realisasi produksi di bawah target. Untuk produksi perikanan tangkap disebabkan karena cuaca ekstrim dan menurunnya populasi ikan.
Untuk produksi budidaya tidak mencapai target disebabkan kenaikan harga pakan menyebabkan lesunya usaha budidaya ikan dan juga akibat gempa bumi aliran air sungai dari Gunung Talamau keruh menyebabkan banyak keramba yang gagal panen.
Untuk produksi perikanan tangkap yang dihasilkan mayoritas ikan tongkol, tenggiri, kakap merah, kembung, selar, teri, kerapu, layur, bawal, kwe, cakalang, udang putih, kepiting dan rajungan. “Secara kualitas tidak kalah bersaing dengan daerah penghasil ikan lainnya di Indonesia,” tambahnya.
Ikan yang dihasilkan nelayan di Pasaman Barat selain dipasarkan di Sumbar juga di provinsi lainnya bahkan ada yang sampai ke luar negeri seperti ikan kerapu. (rdr/ant)