SIMPANGEMPAT, RADARSUMBAR.COM – Dinas Perkebunan Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat terus mendorong para petani kelapa sawit di daerah itu untuk menggunakan bibit sawit unggul dan bersertifikat agar hasil panennya juga dapat meningkat dengan maksimal.
“Pemakaian bibit unggul sangat penting dalam produksi kelapa sawit. Jika bibit tidak unggul maka hasilnya tidak maksimal,” kata Kepala Bidang Perkebunan Dinas Perkebunan Pasaman Barat Afrizal di Simpang Empat, Kamis.
Ia mengatakan banyak keuntungan bagi petani jika memakai bibit unggul. Selain umur tanaman lama sampai 20-25 tahun juga produksinya di atas satu ton per haktare per bulannya.
Jika tidak pakai bibit unggul maka umur tanaman tujuh tahun sudah tidak produktif lagi dan produksi di bawah satu ton per hektare per bulannya.
Untuk itu, katanya, pihaknya terus memberikan edukasi kepada petani kelapa sawit agar memakai bibit unggul. Apalagi harganya juga tidak terlalu mahal.
“Kita memfasilitasi petani ke Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) di Medan, Sumatera Utara yang menyediakan bibit sawit unggul bersertifikat dengan harga Rp7. 200 per butir sampai di lokasi,” sebutnya.
Menurutnya petani harus berani mengubah pola cara bertaninya jika ingin hasilnya memuaskan. Jika bibit jelek tentu hasilnya juga sedikit dan penghasilan juga pas-pasan.
Ia menyebutkan kelemahan petani dalam memilih bibit adalah ketidakmampuan dari segi modal, mendapatkan bibit unggul yang susah dan pengetahuan petani yang rendah.
“Pemahaman inilah yang terus kami berikan agar kesejahteraan petani sawit di Pasaman Barat terus meningkat,” ujarnya.
Saat ini luas perkebunan sawit di Pasaman Barat mencapai 185.324 hektare (termasuk perusahaan perkebunan) dengan produksi 2,9 juta ton per tahun.
“Untuk luas perkebunan perusahaan mencapai 63.186 hektare sedangkan perkebunan rakyat 122.138 hektare,” katanya. (rdr/ant)