“Dari 12 orang itu, enam orang baru ditemukan pada Sabtu (25/3/2023) siang di perairan Maligi dalam keadaan terapung dan kelelahan setelah belasan jam terombang-ambing di laut,” katanya.
Saat ini, katanya para korban itu sudah mendapat perawatan medis di Puskesmas Air Bangis.
“Berdasarkan itu, saya mengajak nelayan untuk meningkatkan kewaspadaan saat melaut ketika cuaca ekstrem saat ini,” ajaknya.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pasaman Barat Gustrizal mengatakan saat ini cuaca tidak menentu di daerah itu.
“Kadang-kadang hujan secara tiba-tiba disertai angin dan badai. Masyarakat diminta tetap hati-hati,” ajaknya. (rdr/ant)