Pemkab Pasbar Minta Petani Cari Sumber Air Baru, Antisipasi Dampak Kemarau

Yang menjadi perhatian bagi kita semua adalah sawah tadah hujan yang memang tergantung pada air hujan

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Doddy San Ismail Pasaman Barat saat meninjau lahan sawah masyarakat dalam rangka antisipasi musim kemarau. (Foto: ANTARA)

SIMPANGEMPAT, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura mengantisipasi kemarau ekstrem atau El Nino dengan memberikan edukasi kepada petani untuk mencari sumber air baru untuk menjaga ketahanan pangan.

“Hingga saat ini belum ada laporan dan temuan gagal panen dari petani. Namun kondisi ini perlu kita antisipasi,” kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Pasaman Barat Doddy San Ismail di Simpang Empat, Selasa.

Ia mengatakan melalui penyuluh pertanian sebanyak 90 orang pihaknya telah menyampaikan kepada para kelompok tani atau petani agar mencari sumber-sumber air baru dengan memanfaatkan infrastruktur air seperti embung dan dam parit saat kemarau datang.

“Yang menjadi perhatian bagi kita semua adalah sawah tadah hujan yang memang tergantung pada air hujan. Untuk lahan persawahan yang ada irigasinya kondisi air masih lancar,” katanya.

Pihaknya harus melakukan upaya antisipasi perubahan iklim terutama saat kemarau nanti.

Kemudian, katanya, pihaknya juga mendorong petani penggunaan pompa air di wilayah-wilayah rentan kekeringan dengan memanfaatkan sumber-sumber air yang ada.

Selain itu upaya yang dilakukan adalah melakukan perbaikan rehab irigasi jaringan tersier(RJIT) di lokasi kawasan tanaman Pangan sebanyak enam unit dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) bersama-sama kelompok tani melakukan perbaikan-perbaikan sarana prasarana pertanian yang bisa dilakukan secara swadaya.

Selanjutnya mengajak seluruh kelompok tani untuk mengikuti program AUTP (Asuransi Tani Padi) dan melakukan koordinasi dengan dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang terkait saluran irigasi sekunder yang rusak.

“Upaya itu dilakukan salam rangka mengatasi petani gagal panen terutama mengatasi kerusakan saluran irigasi,” katanya.

Pihaknya juga telah meminta anggaran kepada pemerintah pusat agar bisa menambah anggaran perbaikan sarana prasarana pertanian.

Menurutnya dalam mencapai target itu pihaknya akan melakukan berbagai upaya baik melengkapi sarana prasarana maupun berbagai bantuan akan diberikan kepada petani.

Pihaknya menargetkan produksi padi selama 2023 sebanyak target 62.301 ton. (rdr/ant)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version