Pemkab Pasbar Sebut Program Desa Perikanan Cerdas Dimulai Tahun Ini

Bupati Pasaman Barat Hamsuardi saat sosialisasi dan meninjau daerah Jorong Sikabau, Nagari Parit, Kecamatan Koto Balingka dalam rangka persiapan pelaksanaan program Smart Fisheries Village (SFV) atau desa perikanan cerdas. (Antara/Altas Maulana).

SIMPANGEMPAT, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat menyatakan program Smart Fisheries Village (SFV) atau desa perikanan cerdas dari Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Jorong Sikabau, Nagari Parit, Kecamatan Koto Balingka segera dimulai tahun ini.

“Kita minta dukungan masyarakat dalam menjalankan program ini. Program ini bertujuan membina sekaligus peningkatan ekonomi di daerah Sikabau,” kata Bupati Pasaman Barat Hamsuardi di Simpang Empat, Jumat.

Ia mengucapkan terima kasih kepada Ditjen Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan yang telah mengalokasikan dana dalam memberikan pembinaan yang diharapkan menjadi penghasilan besar bagi masyarakat Jorong Sikabau.

Kepala Dinas Perikanan Pasaman Barat Zulfi Agus mengatakan program itu dalam rangka percepatan pembangunan Smart Fisheries Village atau desa perikanan cerdas, mendukung penerimaan anak pelaku utama perikanan menjadi taruna atau taruni di Politeknik Kelautan Perikanan, akses sumber daya penelitian dan diseminasi untuk mendukung sektor unggulan Pasaman Barat.

Kemudian pemberdayaan masyarakat nelayan dan melakukan praktek kerja lapangan dan magang alumni pada dunia usaha.

“Program ini harus kita kawal dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan yang ada,” katanya.

Menurutnya Smart Fisheries Village bertujuan untuk menjadikan suatu desa menjadi desa mandiri dengan melibatkan beberapa sektor.

Program itu didanai oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan selama tiga tahun sesuai kesepakatan antara Bupati Pasaman Barat dengan Kementerian.

“Untuk tahun 2023 ini dikucurkan anggaran sebanyak Rp500 juta untuk kegiatan pelatihan terkait perikanan, pariwisata, selam, transplantasi karang dan media informasi dan komunikasi,” katanya.

Ia menyebutkan muaranya nanti desa tersebut akan mandiri dan tentunya akan menciptakan mata pencarian tambahan bagi masyarakat sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat.

Untuk tahap awal, katanya, kegiatan ini berupa sosialisasi, pelatihan-pelatihan terkait budidaya lobster, kepiting, pengolahan ikan, pelatihan selam, pembuatan karang garden, bantuan benih lobster, kepiting dan kerapu.

Selanjutnya nanti sampai pendampingan untuk hilirnya produk yang dibuat masyarakat serta juga kegiatan pengelolaan manggrove.

“Akhirnya nanti menjadikan desa tu jadi desa mandiri berbasis tekhnologi informasi dalam pengembangan perikanan dan wisata,” ujarnya. (rdr/ant)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version